Sabtu, 16 Februari 2013

Super Love

SUPER LOVE
Sinar laser yang keluar dari telunjuk seorang laki-laki diarahkan ke anak laki-laki berpenampilan culun sehingga anak laki-laki culun itu pun tersungkur ke bawah, satu anak laki-laki lain dan anak perempuan memindahkan anak laki-laki yang culun ke tempat lain. “Seharusnya tidak seorang pun menginterupsi pertemuan ini dengan mengatakan omong kosong.”
    Film yang diputar itu membuat tiga anak perempuan di depannya terus menganga. “Kalian sudah menonton film ini berkali-kali.” Protes seorang anak laki-laki berhidung mancung dengan wajah malas di samping ketiga anak perempuan itu.
    Salah satu anak perempuan itu berdiri, film pun dijeda. “Eh Wicak, gak usah protes ya! Emangnya kenapa sih kalau kita nonton film ini berkali-kali?”
    Anak perempuan yang berdiri itu bernama Febby, dua anak perempuan lagi yaitu Karu dan Cummie sangat mendukung perkataan Febby. Sebagai apresiasinya, mereka ikutan berdiri mendukung Febby.
    “Dasar, kalian itu suka cowok-cowok yang cantik.” Ledek Wicak sambil mencibirkan bibirnya.
    “Cummie, perlihatkan Wicak saat mereka terlihat seperti manly oppa!” seru Karu.
    Cummie pun mengacak-acak tempat cd untuk mencari kepingan cd Super Junior dalam album Bonamana. Kini yang tampil di layar tv itu adalah video clip bonamana dimana para anggota Super Junior terlihat sangat manly.
    Tiga anak perempuan itu kembali duduk kemudian merengek. “Andai aku bisa ketemu dengan Super Junior, aku mau meluk Donghae, Kang In, dan Ryeowook. Andai Hangeng masih bergabung mungkin aku bisa menikah dengannya.” Kata Cummie, pikirannya terawang-awang akan impiannya yang ingin bertemu dengan Super Junior.
    “Cummie, kan Hangeng sudah keluar dari SuJu  terus kalau mimpi itu bisa jadi kenyataan mau menikah dengan siapa?” tanya Karu.
    “Kalau begini kenyataannya, aku sama Donghae oppa  saja. Hangeng bisa bahagia dengan wanita lain.”
    Wicak geleng-geleng melihat khayalan ketiga orang sahabatnya ini. Dia pun memilih untuk bermain dengan laptopnya. Saat dia bermain di internet, Wicak melihat sepintas pengumuman bahwa Super Junior akan datang pada konser kimchi di Indonesia pada bulan Juni.
    “Eh, pecandu Super Junior! Lihat nih, katanya SuJu mau dateng pada konser kimchi di Indonesia bulan Juni. Park jung min, X5, DGNA, dan girl’s day pun datang.” Kata Wicak.
    Mereka bertiga berkerumun di sekitar laptop Wicak, sejenak mereka kesenangan tapi setelah itu ekspresi wajah mereka menjadi sedih sampai-sampai mereka menangis tersedu-sedu. Wicak yang tambah tidak mengerti dengan pemikiran para sahabatnya itu hanya bisa geleng-geleng.
    “Kenapa sih? Bukannya senang malah nangis.” Celetuk Wicak.
    “Lihat harga tiketnya!” jawab Febby sambil menunjuk rincian harga tiket di bawah pengumuman.
    Wicak melihat rincian tiket kimchi tersebut. VIP seharga Rp 2.500.000,00, Festival I seharga Rp 2.000.000,00, Festval II seharga Rp 1.500.000,00, tribune I seharga Rp 2.000.000,00 dan tribune II seharga Rp 550.000,00. Matanya melotot melihatnya, menelan air liur saja serasa sulit. “Mending buat aku beli sesuatu yang lebih berguna.” Kata Wicak setelah melihat rincian harga tiket tersebut.
    “Itu sangat berguna bagi kami, tapi dari mana kami mendapat uang sebanyak itu? Kita kan hanya seorang anak SMA yang baru lulus.” Rengek Karu.
    “Aku mau minta uang sama mamahku bisa-bisa aku babak belur.” Tambah Febby.
    “Kalian bisa menonton di tribune 2, hanya Rp 550.000,00.” Kata Wicak.
    “Ya, dan kami melihat mereka seperti melihat gajah di seberang lautan.” Jawab Cummie.
    Wicak jadi kasihan melihat ketiga sahabatnya yang sangat ingin bertemu dengan Super Junior, namun tidak memiliki uang. Wicak pun memiliki ide yang cemerlang.
***
BULAN JUNI
    Hari masih gelap, matahari pun belum menunjukkan sinar emasnya yang begitu hangat. Namun Karu, Febby, Cummie, dan Wicak sudah berada di dalam mobil Wicak tepatnya di depan bandara internasional Soekarno-Hatta.
    “Wicak, ngapain sih mengajak kami pagi-pagi buta begini ke depan bandara?” tanya Cummie sambil marah-marah.
    “Kalian tahu kan, mobil van SuJu?” Semuanya menggeleng. Wicak pun terlihat putus asa. “Payah.”
    “Tapi, biasanya tuh di mobil van itu ada label Super Juniornya.” Kata Karu seperti memiliki ide cemerlang.
    “Bagus, prediksiku salah satu personel SuJu akan sampai di bandara hari ini entah jam berapa. Kalian tunggu saja, kalau kalian melihat mobil van tersebut ingat baik-baik mobil van itu!”
***
    Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, mereka yang belum mandi pun hampir menyerah menanti mobil van Super Junior yang tidak kunjung tiba. “Ayo Cak, pulang aja! Prediksi kamu salah deh kayaknya. Lagi pula, lihat sekeliling gak ada ELF . Kalau mereka tiba hari ini, pasti ELF sudah berkerumun sejak tadi bahkan sebelum kita.” Ujar Cummie.
    “Mungkinkah prediksiku meleset? Aku itu menggunakan pemikiran mereka, yaitu mereka akan tiba di sini saat ELF tidak mengira mereka akan tiba hari ini. Mengerti tidak?”
    “Tapi mana buktinya?” protes Febby.
    “Eh tunggu! Lihat itu lihat!” kata Karu tiba-tiba mengejutkan mereka. Karu menunjuk sebuah mobil van berwarna putih. Mata mereka pun kiin fokus dengan sisi-sisi van tersebut yang mungkin saja ada label SuJu-nya. Dan benar! Itu adalah mobil van SuJu, mereka menemukan labelnya dekat pintu mobil sisi kiri.
    “Oh Tuhan! Itu adalah Super Junior!!” teriak Cummie kesenangan.
    Semuanya mencubit-cubit wajah Wicak dengan gemas sebagai luapan kesenangan mereka dan rasa terima kasih. “Tapi Wicak, aku masih belum mengerti apa rencanamu?” tanya Karu.
***
    Mereka sudah berada di luar istora senayan. Mendengar suara SuJu bernyanyi secara live dari kejauhan. “Andai aku bisa berada di dalam sana kelas VIP.” Keluh Febby.
    “Sebentar lagi kalian akan bertemu dengan mereka secara live tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.” Kata Wicak dengan ringan.
    “Benarkah? Apa rencanamu?” tanya Cummie tidak sabar.
    “Pakai ini! Tidak perlu ke toilet karena akan membuang waktu. Aku akan memejamkan mataku.”
    Wicak melempari mereka seragam office boy di istora senayan. Mereka masih tidak mengerti dengan rencana Wicak tapi mereka menuruti saja. Setelah Wicak memejamkan mata, mereka pun mengganti pakaian mereka dengan pakaian OB.
    “Ikuti aku!”
    Mereka keluar dari mobil Wicak berjalan biasa saja seperti orang yang tidak memiliki kesalahan. Di sana, mereka bertemu dengan security. Karena berkostum OB mereka pun berhasil melewati security itu tanpa diinterogasi. Karu, Febby, dan Cummie kini mengerti mengapa Wicak menyuruh mereka untuk memakai baju OB tetapi selebihnya mereka masih belum mengerti.
***
    “Astaga Wicak! Kamu bisa merusak van SuJu!” Omel Karu dengan suara berbisik.
    “Ssst! Sudah, Karu kamu bersembunyi di kursi belakang van ini!”
    “Untuk apa?”
    “Turuti saja, jangan banyak tanya!”
    Setelah Karu masuk ke dalam van dan bersembunyi di kursi belakang van, Wicak menutup pintu van kembali dan mengajak Febby dan Cummie ke van yang lain. “Cummie, masuk!”
    Setelah Wicak berhasil memasukkan Cummie, kini dia memasukkan Febby. “Selesailah urusanku! Kalian akan bertemu SuJu di hotel tempat SuJu menginap. Nikmatilah mimpi kalian yang akan menjadi kenyataan!” gumam Wicak dengan puas.
***
Konser kimchi yang diadakan di Jakarta pun sukses besar. Para ELF Indonesia pun sangat puas dengan pertunjukkan yang diberikan Super Junior dan para penggemar music K-POP  puas dengan penampilan para penyanyi Korea ini. Mereka pun kini beristirahat di belakang panggung. Salah satu manager SuJu, Nona Shin menghampiri Kyuhyun yang sedang berkipas karena kegerahan.
    “Kyuhyun, kamu harus ke Seoul malam ini juga. Tiket pesawat sudah siap.”
    “Astaga, kenapa harus malam ini juga? Aku sangat lelah.”
    “Lee Soman sudah menandatangani kontrak iklan parfum, dan setelah dilihat-lihat lagi ternyata shootingnya besok pagi.”
    “Kamu ini bagaimana sih, tidak memanage waktuku dengan baik. Aiss! Baiklah! Hyung , aku pulang duluan. Paman Lee akan menjelaskan pada kalian nanti bila sudah tiba di Seoul.”
    “Lalu, bagaimana dengan jumpa pers dan ELF?” tanya Leeteuk.
    “Tolong sampaikan pada mereka, aku sangat minta maaf. Nanti aku akan mengirim video permintaan maafku, tolong nanti perlihatkan pada mereka.”
    “Baiklah, hati-hati magnae !” ujar Donghae.
***
    Pintu van terdengar terbuka, jantung Karu sangat berdebar-debar. Perkiraannya akan ada banyak personel SuJu yang masuk, tetapi sepertinya hanya ada satu karena dia hanya mendengar dua orang masuk ke dalam van tersebut. Satunya adalah supir dan satunya lagi entah siapa.
    Karu mengintip dengan pelan-pelan, lalu dia melihat siapa lelaki yang duduk di samping supir itu. Kyuhyun? My future husband? Oh, Wicak terimakasih kamu berhasil membuatku satu mobil dengan Kyuhyun. Batin Karu. Karu kembali tiduran di kursi. Dia merasa seperti sedang bermimpi. Saking senangnya, Karu pun tertidur.
***
    Setelah sampai bandara, mobil van yang ditaiki Kyuhyun dimana di dalamnya masih ada Karu yang tertidur ikut masuk ke dalam pesawat yang siap terbang ke Seoul. Karu terbangun saat itu juga, namun semuanya telat. Karu melihat kalau dia sudah berada di penitipan kendaraan di dalam pesawat. Karu tahu kalau mengabarkan hal itu dengan sms pasti akan mengganggu pesawat. Hanya untuk sekali, Karu mengirim pesan singkat pada Wicak.
    Wicak jelek
Cak, aku lagi take off,
Sepertinya mau ke Seoul.
Gak usah dibales, tolong kasih tahu Ibuku saja.
Nanti akan kukabari lagi.
To:
Wicak jelek
085695470600
    Sent:
    10:28 pm
    Today
***
    Donghae, Ryeowook, Eunhyuk dan Siwon berada di dalam van dimana terdapat Cummie di dalamnya. Van pun terasa berjalan. Mereka semua mengobrol dengan bahasa yang tidak dimengerti Cummie.
    Begitu pula dengan Febby, van tempat dia bersembunyi sudah ada Leeteuk, Sungmin, Heechul, dan Yesung. Namun saat mereka bersembunyi, handphone mereka yang tidak disilent mengeluarkan bunyi sms.
    “Apa? Karu terbang ke Seoul?!” Teriak Cummie dan Febby reflek setelah membaca sms dari Wicak dengan keras.
    “Apa itu? Hantu!!!” teriak Ryeowook takut. Van pun berhenti mendadak mendengar keributan yang terjadi.
    Cummie pun terpaksa keluar dari persembunyiannya. “Siapa kamu?” tanya Donghae begitu kaget.
    “Anyeong haseo, in English please?” tanya Cummie.
    “Yes, please.” Jawab Siwon mempersilahkan.
    Donghae pun menyuruh supir untuk melanjutkan menyetirnya setelah tahu pembuat keributan itu adalah seorang gadis. Cummie begitu nervous berada sedekat ini dengan para pria yang tampan. Cummie menarik napas panjang untuk sedikit menghilangkan rasa gugupnya.
    “Hi, my name is Cummie. I’m not an ELF because I’m not watched your concert. I just a simple girl. I was really want to see you guys, but I have no much money so I hide in your van. Not only me, but also my friends too. Febby and Karu, but I already got a message from my friend that Karu on fly to Seoul.” Jelas Cummie, dengan posisi yang sungguh tidak nyaman. “May I sit beside you, Donghae?”
    “Oh what a pitty girls!” kata Donghae. “Gadis ini! Di sini sudah sangat sempit. Oh yea, please.”
    “You mean, your friend Karu on fly to Seoul because she has hiden in van? What van? I still misunderstanding.” Kata Siwon.
    “Kyuhyun! Dia naik van yang ditaiki Kyuhyun!” bisik Ryeowook dengan bahasa Korea.
    “Ya, pasti karena itu.” Jawab Siwon sambil mengangguk.
***
    “So, I and my friend names Cummie have to go to Seoul to meet Karu and take her go home. May I follow you guys to meet my friend Karu?” tanya Febby pada Leeteuk.
    “Yea, yea. You may be.” Jawab Leeteuk.
    “But, I think you should better get permit by your parents first, and when you already got permit by your parents, I will come to your home. And now, show me the way.” Sambung Yesung.
    Whoaaaa, mimpi apa aku semalam? Aku mau diantar dan dijemput oleh SuJu. Yang menawarkan Yesung pula. Beruntung sekali diriku! Batin Febby.
***
    Kyuhyun sudah tiba di bandara Seoul. Dia pun kembali masuk ke dalam van, dia memilih untuk duduk di belakang karena ingin merebahkan diri. Namun Kyuhyun dikagetkan oleh tangan yang keluar dari sandaran kursi.
    “Astaga, apa itu?!”
    Tangan itu bergerak mendengar teriakan Kyuhyun. Kyuhyun langsung berdoa untuk menerima perlindungan bebas dari hantu. Namun, dilihat-lihat sepertinya tangan itu bukanlah tangan hantu, melainkan tangan manusia. Kyuhyun melongok dan benar tangan itu adalah milik manusia, tepatnya seorang gadis.
    Kyuhyun menarik tangan itu sehingga tubuh pemilik tangan itu keluar dari persembunyian. Kyuhyun menemukan Karu yang sedang tertidur pulas. “Bagaimana bisa dia sampai di sini tanpa ketahuan petugas bandara?” tanya Kyuhyun dalam hati setelah tahu kalau gadis itu pasti berasal dari Indonesia.
    “Hya! Hya!” panggil Kyuhyun. Kyuhyun pun langsung membangunkan Karu.
    “Oh! Kyuhyun oppa!! Joesong hamnida! ”
    “Who are you?”
    “Karu.”
    “No, not your name. I asked you about your self.”
    “I’m a girl, I hide in this van and you brought me until here. This is your false! Aduh Kyuhyun, maaf ya aku membentakmu.” Kata Karu, dengan lanjutan bahasa ibunya.
    Perbincangan mereka kini menggunakan bahasa Inggris. “Apa? Aku yang salah?” protes Kyuhyun.
    “Tidak juga.” Jawab Karu sambil cengengesan.
    Kyuhyun langsung tersenyum lalu mengangkat alisnya. “Oke, kalau begitu tunggu saja. Aku sedang tidak bisa berpikir. Kamu kuantar ke dormitory SuJu saja ya?”
    Dari dada Karu, keluarlah bunga yang mekar. Warnanya merah muda, lalu bunga itu bertebaran hingga mengenai wajah Kyuhyun. “Hya, tunggu apa lagi? Mau tidak?”
    “Mau sekali!”
***
Beberapa hari kemudian…
    Mobil van SuJu kini sedang parkir di depan rumah Febby. Di rumah Febby ada Wicak dan Cummie yang sudah menanti van tersebut. “Bye Wicak, terimakasih rencanamu sangat berhasil bahkan di luar dugaan.” Ujar Febby.
    Wicak hanya tersenyum, lalu melambaikan tangan. “Itulah gunanya sahabat! Sampai jumpa, jangan lama-lama di sana! Bawa saja Karu pulang. Oh ya, pesanku hati-hatilah dengan mereka. Walau bagaimanapun, walau mereka artis sekalipun, mereka tetaplah seorang pria. Dan pria itu kurang ajar.”
    “Tenang saja Wicak!” ujar mereka berdua, kemudian memeluk Wicak.
    “Jangan lupa bawa oleh-oleh dari Seoul!”
***
    Ini adalah kali pertamanya Febby dan Cummie naik pesawat. Tidak tanggung-tanggung, mereka tidak ditempatkan di kelas ekonomi melainkan ditempatkan di kelas eksekutif dan hanya ada mereka dan para personel SuJu.
    Sejak tadi, Febby menempatkan dirinya untuk dekat-dekat dengan Yesung. “Hai Yeppa .” Ujar Febby.
    “Hai.” Balas Yesung sambil tersenyum.
    Febby membuang wajahnya karena dia ingin meluapkan perasaannya yang begitu senang bisa disapa secara khusus oleh seorang Yesung. Namun, saat wajahnya sedang bersemu ternyata ada seorang Eunhyuk yang memperhatikannya.
    Febby yang menyadari bahwa wajahnya bersemu di depan Eunhyuk, langsung berubah diam lalu menengok lagi ke Eunhyuk. “Hai, Eunhyuk oppa.” Sapanya.
    “Hai! What’s wrong to your face?”
    “Memangnya wajahku kenapa?” tanya Febby sambil memegangi wajahnya.
    “Merah begitu.”
Sementara itu, Cummie sedang asyik memperhatikan Donghae, dan Ryeowook. Mengapa mereka itu begitu tampan? Mimpikah aku bisa melihat mereka live sedekat ini? Batin Cummie.
“Kami tampan sekali ya?” tanya Donghae sambil meledek.
Cummie langsung ilfil  mendadak, tapi setelah itu perasaan tersebut langsung sirna karena memang apa yang dikatakan Donghae adalah apa yang dipikirkannya saat ini. “Aku hanya tidak percaya saja bisa melihat kalian dan mengobrol dengan kalian.”
“Tidak percaya?” celetuk Ryeowook sambil geleng-geleng.
“Seperti mimpi, ya mimpi yang menjadi kenyataan.” Jelas Cummie.
“Apakah kau senang?” tanya Ryeowook.
“Jangan tanya, aku senang sekali. Ngomong-ngomong, Karu sedang apa ya?”
Pertanyaan itu menjadi sebuah pikiran bagi Donghae, Ryeowook, dan Cummie. Tangan mereka menopang dagu masing-masing sambil menggaruk-garuknya.
“Biar bagaimanapun, Kyuhyun adalah seorang pria lajang dan Karu adalah seorang gadis lajang, mungkin saja mereka—“
“Karu, malam ini aku sangat kesepian. Aku biasanya tidur bersama Sungmin, dan sekarang aku tidur sendirian. Maukah kamu menemaniku tidur?” ajak Kyuhyun sambil menawarkan segelas wine.
Karu menerima wine tersebut, Karu membasahi bibirnya yang agak kering lalu meminum wine tersebut. Karu mendekati Kyuhyun lalu memegang dada Kyuhyun yang bidang lalu bersandar di sana. “Tentu saja aku mau!”
Ryeowook memukul Donghae dengan novel yang sedang dibacanya. “Kau ini berpikir apa? Tidak mungkin Kyuhyun bermain lembut seperti itu, pasti mereka—“
Selimut putih itu menutupi sesuatu di bawahnya. Bed Sungmin dan bed Kyuhyun dirapatkan. Terdengar suara muda-mudi sedang cekikikan di dalamnya. Mereka adalah Karu dan Kyuhyun.
“Karu, menetaplah di sini dan aku berjanji akan menikahimu.”
“Ya, pasti aku akan menetap di sini. Apalagi setelah kecelakaan ini.”
“Ya, aku akan mempertanggung jawabkan segala hal yang terjadi.”
Cummie memukul Ryeowook dengan novel yang sedang Ryeowook baca. Ryeowook kesakitan dan menggerutu. “Kalian ini apa-apaan sih? Tidak mungkin Karu seperti itu, dia itu gadis yang polos dan bodoh. Mungkin saja Kyuhyun memang seperti itu. Tapi, bila Kyuhyun menggodanya pasti Karu akan—“
Karu bersembunyi di kamar mandi. Mendengar suara ketukan pintu yang digedor-gedor dari Kyuhyun yang marah padanya. “Karu buka pintunya!”
“Tidak mau Kyuhyun, kamu tidak boleh merusak masa depanku!”
“Aku tidak akan merusak masa depanmu, aku akan bertanggung jawab bila terjadi apa-apa.”
“Nikahi aku dulu, baru aku mau!”
Febby memukul kepala Cummie dengan keras. “Kalian sedang berpikiran kotor ya?” omel Febby sambil berkacak pinggang.
“Kami tidak berpikiran kotor, tapi kami sedang memikirkan keadaan Karu yang satu atap dengan Kyuhyun hanya berdua. Oh, apa yang terjadi? Sudah tiga hari.” Jelas Cummie.
***
Karu dan Kyuhyun sedang menikmati makan malam dengan bibimbab . Rasanya cukup aneh, tapi lumayan enak bagi Karu. “Setelah makan, jangan lupa sikat gigi.”
“Ya, aku akan melakukan hal itu. Tapi, kalau sedang tidur terkadang aku kaget dengan teriakanmu. Sebenarnya kamu kenapa sih?”
“Oh, itu aku sedang kesal gara-gara kalah terus main game. Memangnya terdengar sampai lantai atas? Pantas saja, Kang In hyung pernah melongokku.”
“Sangat terdengar.”
“Baiklah, malam ini aku tidak akan main game. Oh ya, besok pagi teman-temanmu akan tiba disini.”
“Benarkah?”
“Ya, benar. Ngomong-ngomong, kamu tidak takut kan tidur sendiri?”
“Aku adalah wonder Karu yang tidak takut apapun.”
“Yakin?”
“Sangat yakin.”
“Baiklah.”
***
Mereka tiba di Seoul saat musim panas tiba. Febby dan Cummie menyesali hal itu karena Febby ingin sekali merasakan musim gugur sedangkan Cummie ingin merasakan musim dingin. “Ini mah sama saja dengan di Indonesia, panas euy!” gerutu Febby dengan bahasa ibunya.
“Ada masalah?” tanya Siwon yang terlihat cukup perhatian pada Febby sejak bertemu.
“Tidak, tidak ada kok! Hanya saja panas sekali di sini.”
“Ayo cepat, kita harus meyakinkan diri kita apa yang sedang dilakukan Karu dan Kyuhyun.” Ujar Ryeowook begitu bersemangat.
Leeteuk memukul kepala dongsaeng nya itu. “Aduh hyung, maaf bukannya aku berpikiran buruk tentang Kyuhyun, tapi—“
“—Tapi kenapa? Dan mengapa kamu meminta maaf? Aku pun berpikiran yang sama.” kata Leeteuk dengan begitu semangat. “Mungkin kita akan segera memiliki seorang keponakan.”
“Febby, kamu yakin mau tinggal satu dormitory dengan SuJu? Aku takut nanti aku dinodai.”
“Walaupun dinodai, kita dinodai secara terhormat. Oleh SuJu gitu.”
Cummie memukul kepala Febby, mencontoh Leeteuk yang baru saja memukul Ryeowook. “Bodoh, tetap saja itu memalukan.”
“Hya, Cummie ya! Kamu naik van denganku saja!” teriak Donghae.
Cummie langsung berlari mendekati Donghae meninggalkan Febby begitu saja. Febby kesal sekali dengan apa yang dikatakan Cummie barusan. “Aku ragu-ragu kau akan menepati kata-katamu! Lagipula, aduh apa-apaan sih kamu Febby? Kenapa kamu jadi memikirkan hal itu terus?” gerutunya sambil memukul-mukul kepala.
“Gadis aneh.” Celetuk seseorang di belakang Febby.
“Hai, siapa yang mengatakan hal itu?!”
“Aku, Eunhyuk.”
“Oh, ya aku memang aneh oppa. Tapi aku lucu.”
Eunhyuk langsung ingin muntah mendengar pernyataan Febby barusan. “Benar-benar gadis yang aneh. Baru aku bertemu dengan gadis yang tidak menjaga sikap sama sekali di hadapan seseorang seperti diriku. Ya, walaupun aku seperti itu setidaknya aku bila di hadapan orang yang kuidolakan akan berusaha menampilkan diriku yang terbaik.” Gerutu Eunhyuk dengan bahasa Ibunya sehingga Febby tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Eunhyuk.
***
Maag Karu kambuh lagi, biasanya bila maag Karu sedang kambuh, dia memasukkan bantal kesayangannya dan memasukkannya ke dalam baju namun bantal kesayangannya itu tidak terbawa ke Seoul.
Karu mencari-cari sesuatu yang bisa memuaskan sugestinya itu, akhirnya dia menemukan bantal berbentuk kura-kura di bed Yesung dan cukup mirip dengan bantal kesayangannya yang berbentuk batu kali. Karu pun memasukkan ke dalam baju sehingga perutnya terlihat agak gendut.
Suara bel terdengar, Karu pun segera turun ke bawah dengan tertatih-tatih dan ternyata Kyuhyun pun hendak membuka pintu. “Pasti itu mereka.” Kata Kyuhyun.
Kyuhyun membukakan pintu dan benar adanya itu adalah para hyungnya. Di belakang mereka, muncullah dua gadis yang menyerobot masuk seperti tidak memiliki sopan santun. Mereka berdua langsung melihat perut Karu yang membesar. “Ya ampun, Karu mengapa kandunganmu sudah besar seperti ini? Padahal kalian baru tiga hari bersama.”
“Kyuhyun, kau hebat!” kata Heechul bersemangat.
Kyuhyun langsung melihat perut Karu. “Oh Tuhan, semalam perutmu tidak besar begitu. Tapi mengapa bisa berubah dengan cepat seperti itu?” tanya Kyuhyun sangat kaget.
“Ya ampun Kyuhyun oppa, kamu tidak ingat yang semalam?”
“Hal terlucu menurutku adalah saat malam aku suka bilang Hyukhyukhyuk, yak au tahu sendiri kalau aku ini orangnya iseng. Lalu Eunhyuk bakalan nengok deh karena merasa namanya dipanggil.” Ujar Kyuhyun dengan bibimbab penuh di mulutnya.
“Lucu sekali sih kalian.” Ujar Karu dengan tawa sedikit terpaksa. “Sebenarnya aku sudah tahu hal itu karena aku sudah sering membaca fun facts kalian. Tapi rasanya cukup menyenangkan kalau fun facts itu adalah benar adanya. Kalau hal yang paling konyol dalam diriku adalah saat maagku kambuh aku harus memasukkan bantal ke dalam bajuku sehingga perutku terlihat besar deh.”
“Semalam?! Whoa! Kyuhyun, kamu benar-benar hebat. Jadi kamu serius dengannya?” seru Donghae.
“Rencananya kapan? Sebelum aku menikah dengan Nari atau setelah? Aku member usul seharusnya besok pun kau boleh menikahinya, lihatlah perutnya akan semakin membesar.” sambar Shindong.
Sementara yang lain berlomba menyodorkan pertanyaan dan masukan pada Kyuhyun dan Karu, Ryeowook menangis tersedu-sedu. “Aku sangat terharu, cinta datang begitu cepat. Kenapa aku belum juga mendapatkan seorang kekasih?”
“Berhenti!!!!!!” Teriak Karu sekuat tenaga agar yang lain diam dan dia bisa menjelaskan semuanya.
“Kyuhyun oppa, kenapa kamu tidak ingat sama sekali dengan yang semalam aku ceritakan? Sudah kubilang, aku kalau begini karena maagku kambuh. Dan kalian!” Karu menunjuk Febby dan Cummie. “Mengapa kalian tidak ingat kalau aku begini pasti maagku sedang kambuh. Lihatlah ini.” Karu mengeluarkan bantal dari dalam bajunya. “Aku tidak hamil, dan aku tidak melakukan apapun dengan Kyuhyun. Dasar sahabat macam apa kalian ini?”
“Apa!!! Aku kecewa.” Kata Heechul.
“Loh? Kenapa kecewa Heechul oppa?” tanya Karu.
“Tidak apa-apa tuh, jangan berlaga lembut ya denganku anak kecil.” Celetuk Heechul.
“Maaf.” Kata Karu sedih.
“Padahal, aku yang tampan ini bisa mengajarkan keponakanku untuk berubah menjadi cantik ataupun tampan. Aku ini dilahirkan menjadi orang cerdas.” Kata Heechul yang terbiasa berkata nyeleneh sambil berlalu.
***
Malam hari sudah tiba, matahari sudah turun ke persembunyiannya namun rembulan tidak keluar menggantikan matahari untuk menyinari bumi gelap ini.
Sambil sikat gigi, Ryeowook termenung meratapi dirinya di dalam cermin yang belum kunjung memiliki kekasih. Dia sangat ingin merasakan bagaimana indahnya kencan. Tapi belum ada wanita yang bisa diajaknya, kalau dia mengajak seorang artis pasti akan menjadi gossip padahal belum tentu hubungan itu serius.
Tiba-tiba, pintu kamar mandi ada yang membuka. Ryeowook reflek menoleh ke belakang, ternyata itu ulah Cummie. Cummie buru-buru menutup kembali pintu kamar mandi, namun setelah diingat-ingat kalau Ryeowook memakai piyama, Cummie pun kembali membuka pintu kamar mandi tersebut. “Hai oppa, aku masih tidak menyangkan bisa bertemu denganmu.”
Ryeowook menghembuskan napas karena sangat bosan mendengar kalimat itu hingga dia tersedak busa dari pasta gigi. Ryeowook batuk-batuk, dia langsung mengambil sikat WC dan diarahkannya ke Cummie, Cummie pun langsung kabur melihat wajah Ryeowook yang kelihatan marah padanya.
Ryeowook tidak jadi mengejar Cummie, dia kembali menghadap cermin dan sepertinya dia mendapatkan sebuah ide brilliant. “Bagaimana kalau kuajak dia kencan?” gumamnya.
***
Cummie berhasil kabur dari Ryeowook, karena tidak melihat jalan Cummie menabrak Donghae. Wajahnya mencium dada Donghae yang seksi dan berotot. “Whoaaa.”
Donghae merasa tidak nyaman dengan Cummie yang sungguh tidak tahu malu ini, “Kau curi-curi kesempatan.”
Mendengar pernyataan Donghae, Cummie pun langsung menjauh dan menunduk malu. Walaupun terasa tidak nyaman, Donghae sangat senang bila dipeluk. “Tidak apa-apa, Cummie ya. Ayo kita jalan keluar! Aku mau mengajakmu ke taman Yeouido.”
“Wahh, pasti akan menyenangkan!”
Cummie dan Donghae keluar dari dormitory, Ryeowook telat mengajaknya kencan. “Oh, hanya seorang gadis biasa saja aku sulit untuk mengajak kencan. Malang sekali diriku. Pasti sekarang Cummie takut denganku gara-gara ingin kupukul dengan sikat wc.” Keluh Ryeowook.
***
Sementara itu, Karu dan Febby sedang mengintipi aktivitas para dongsaeng seperti Kyuhyun, Eunhyuk, Siwon, dan Shindong lewat celah pintu yang terbuka sedikit. “Febby, kita harus benar-benar berterimakasih pada Wicak. Tanpa dia, kita tidak bisa mengintip cowok-cowok ganteng itu.” Bisik Karu.
Saking asyiknya mengintip, Karu dan Febby tidak sadar akan kehadiran Ryeowook yang asyik menguping pembicaraan mereka sambil berkacak pinggang.
“Batta ! Aduh Eunhyuk dan Siwon itu indah sekali ya? Shindong juga, tapi dia sebentar lagi akan menikah dengan Nari onnie .”
Karu memukul kepala Febby. “Kau ini bagaimana sih? Yang indah itu Kyuhyun, lihat bibirnya itu penuh sekali. Dia juga cukup gemuk dan terlihat sangat seksi.”
“Lihat bibir Eunhyuk juga warnanya pink dan ada gelembung-gelembung besar di lengan Siwon! Lagipula, Eunhyuk itu lucu banget sedangkan Kyuhyun itu jahat.”
“Itu bukan jahat, tapi jahil. Oh ya, Leeteuk oppa juga sangat bijaksana, Sungmin lucu banget.”
“Aku percaya kalau kau mengenal Kyuhyun karena kamu sudah lebih dulu tiga hari bersama dia. Tapi, kapan kamu mengenal Leeteuk oppa dan Sungmin oppa? Bertemu saja baru tadi pagi.”
Lagi-lagi Karu memukul kepala Febby, namun kini Febby membalasnya. “Au, kenapa kamu memukul kepalaku? Kamu itu bodoh sekali sih, kan kita sudah baca semua majalah tentang SuJu jelas aku tahulah karakter mereka. Heechul oppa, katanya di wallpaper handphone dan laptopnya adalah foto Sohee, nanti kita buktikan!”
Karena sudah tidak tahan dengan perbincangan yang dilakukan Karu dan Febby, Ryeowook pun menusuk bokong mereka dengan pensil yang dia pegang. “Nyamuk di Korea tajam sekali gigitannya.” Gerutu Karu, masih tidak sadar karena saking asyiknya memandangi Kyuhyun.
Febby mencolek Karu untuk memberitahukannya bahwa yang menusuk bokong mereka bukanlah nyamuk melainkan Ryeowook. “Kalian sedang apa disini? Mengintip sembarangan!” teriak Ryeowook dengan kencang sehingga Kyuhyun, Siwon, Eunhyuk, dan Shindong keluar.
“Benar-benar mirip dengan karakter Ryeowook di attack on the pin up boy.” Bisik Karu pada Febby.
“Ada apa ini?” tanya Kyuhyun keluar karena mendengar suara keributan.
“Mereka sangat tidak sopan, mereka mengintipi kalian. Bagaimana kalau kalian sedang tidak berbusana?” kata Ryeowook mengompori.
“Kalau begitu kalian harus dihukum.” Usul Eunhyuk. “Kyuhyun, kau punya usul?”
Kyuhyun mengangkat alisnya sambil tersenyum evil magnae. Bukan pertanda baik!!!!!!
***
Semua anggota dikumpulkan di kamar lantai 11 kecuali Donghae dan tentunya tidak ada Cummie di sana. Karu dan Febby sudah berada di tempat tidur dalam posisi terlentang, Karu ditidurkan di tempat tidur Eunhyuk. Tangan kirinya dipegangi oleh Sungmin, sedangkan tangan kanannya dipegangi oleh Leeteuk kaki kirinya dipegangi oleh Shindong dan kaki kanannya dipegangi oleh Ryeowook.
Untuk Febby, tangan kirinya dipegangi oleh Siwon, dan tangan kanannya dipegangi oleh Eunhyuk sedangkan kaki kirinya diikat dengan tali tambang. Kyuhyun sudah siap berada di dekat kaki Karu, begitu pula dengan Yesung sudah siap berada di dekat kaki Febby. Yang lainnya menonton aksi yang akan mereka lakukan. 2 : 9, Karu dan Febby sudah tidak tahu apa yang akan mereka lakukan untuk menyelamatkan diri dari cengkeraman pria-pria dewasa ini.
 Heechul berdiri di sisi tempat tidur sambil memegangi peluit. “Get ready, get set, go!!!” seru Heechul kemudian membunyikan peluit, dan aba-aba itu menandakan bahwa mereka harus beraksi. Karu dan Febby berteriak sekeras-kerasnya.
“Belum!” celetuk Shindong.
“Oh belum ya?” tanya Karu dengan wajah bodoh.
Tanpa menjawab pertanyaan bodoh Karu, Kyuhyun dan Yesung mengeluarkan pulpen dari saku celananya, membuka tutupnya dan menulis di telapak kaki Karu dan Febby. Sungguh sangat menggelikan, Karu dan Febby tidak kuat merasakan hal itu. Mereka memberontak namun tenaga mereka tidak bisa mengalahkan tenaga para pria dewasa itu.
“Oppa berhenti! Sungguh sangat menggelikan! Aku tidak kuat!!” Teriak Febby.
“Telapak kakimu masih banyak yang kosong, aku akan menghitamkan seluruh telapak kakimu dengan tinta pulpen ini!” kata Yesung sambil tertawa puas.
Karu dan Febby benar-benar sangat kegelian, rasa geli itu membuat tenaga mereka menjadi super. Karu dan Febby memberontak sehingga kuku tangan mereka yang runcing-runcing mengenai wajah Sungmin, Leeteuk, Siwon, dan Eunhyuk hingga berdarah. Tali tambang yang mengikat kaki Febby pun berhasil lepas sehingga kaki mereka menendang Kyuhyun dan Yesung tepat di mata mereka hingga lebam.
Para korban yang terkena cakaran dan tendangan antara Karu dan Febby langsung pingsan tidak sadarkan diri. Heechul, Ryeowook, dan Shindong, saksi mata yang selamat menjadi ngeri melihatnya.
***
Taman Yeouido sangat sepi malam ini. Para pengunjung sudah pulang ke rumah masing-masing. Donghae sengaja mengajak ke taman pada malam hari agar dirinya bisa bebas melakukan apa saja tanpa dikejar-kejar fans.
“Dari semua anggota SuJu, menurutku kau yang paling kalem.”
“Kamu salah, yang paling kalem itu Ki Bum. Aku ini masih suka membanyol tau.”
“Donghae, apa kamu akan marah seperti Ryeowook bila aku berkata ‘aku seperti mimpi bisa bertemu kalian’?”
Donghae menggeleng sambil tersenyum, Cummie sangat senang melihat senyuman itu. “Tentu saja tidak, karena kalian adalah bukan ELF tapi kalian lebih gila dari ELF. Memangnya Ryeowook marah?”
“Ya, tadi dia ingin memukulku dengan sikat WC.”
“Waah, dia itu anak yang baik. Mungkin dia sedang memikirkan hal yang membuatnya kesal sehingga orang lain bisa kena sasaran.”
Cummie mengangguk, karena omongan Donghae banyak benarnya. “Sepertinya begitu.”
“Oh ya, besok kami ada iklan produk kosmetik. Haa, wajah kami ini harus terlihat segar besok. Ayo kita pulang! Aku harus cukup tidur, agar mataku tidak berkantung.”
***
Kyuhyun, Yesung, Leeteuk, Sungmin, Eunhyuk, dan Siwon hanya bisa menunduk. Wajah mereka sungguh tidak mendukung untuk iklan produk kosmetik hari ini. Kontrak sudah ditanda tangani, dan shooting iklan harus sudah selesai sekarang. Tapi lingkaran di mata Kyuhyun dan Yesung, garis petir seperti yang terletak di dahi Harry Potter di wajah Leeteuk, Sungmin, Eunhyuk, dan Siwon benar-benar tidak mendukung.
“Kalian kenapa bisa jadi seperti ini?” tanya Donghae marah-marah setelah manager kosmetik tersebut sudah marah-marah pada mereka. “Kalian boleh tidak menjawab pertanyaan manager itu, tapi kalian harus menjawab pertanyaanku. Hyung, kenapa kau ikut-ikutan?” tanya Donghae pada Leeteuk.
“Maaf karena aku tidak bisa mengatur para dongsaengku, sungguh sangat memalukan. Luka-luka ini karena dua gadis itu. Senjata makan tuan.”
Donghae mengangguk dengan kesal sambil berkacak pinggang seperti sudah sangat mengerti dan paham akan kalimat penjelasan Leeteuk. Donghae menghampiri manager SuJu, Nona Shin. “Nona Shin, bisakah kau bicara dengan manager iklan ini agar kita lanjutkan saja pemotretan, nanti wajah mereka yang babak belur itu bisa diedit, pengeditan tidak terlalu sulit bila make up mereka tebal. Kalau shootingnya nanti saja di hari lain.”
“Baiklah, akan kuusahakan. Terimakasih akan usulnya Donghae.” Kata Nona Shin yang sejak tadi kebingungan gara-gara ulah para anak muda itu.
***
Permintaan Nona Shin dikabulkan oleh pihak produk kosmetik, akhirnya mereka yang babak belur dimake up paling lama untuk menutupi luka. Mereka semua harus bisa menahan sakit untuk menebus kesalahan.
Setelah make up selesai, mereka pun pemotretan. Mereka yang babak belur harus semaksimal mungkin tersenyum walau kulit mereka terasa perih dan linu.
“Kyuhyun dan Yesung, tolong kalian sebisa mungkin menutupi mata kalian yang bengkak.” Ujar sang fotografer. Kyuhyun dan Yesung pun berusaha seserong mungkin agar dapat menutupi mata lebam mereka.
***
Karu dan Febby sudah menanti kepulangan mereka dengan rasa bersalah yang sangat besar. Mereka yang babak belur melewati Karu dan Febby begitu saja, Karu dan Febby pun memaklumi. “Pasti mereka sangat marah pada kita.” Ujar Karu.
“Ya, aku setuju denganmu.”
Karu dan Febby pun duduk untuk menunggu apa kata-kata makian yang akan dikeluarkan para korban babak belur itu. Di kamar mandi terdengar suara teriakan menyakitkan yang sangat kencang. “Pasti mereka sedang cuci muka.”
“Kau benar Karu, pasti itu teriakan Sungmin, Leeteuk, Siwon, dan Eunhyuk.” “Omma !!!!!!!!!!!!!!” terdengar teriakan Kyuhyun yang begitu menggelegar. Suaranya yang merdu tidak terdengar sama sekali, melainkan suara burung gagak yang keluar saat itu.
Karu dan Febby langsung menuju ke sumber suara untuk memastikan apa yang terjadi. Karu dan Febby sangat terkejut setelah melihat telapak tangan Heechul yang mendarat di mata lebam Kyuhyun. “Kamu kenapa lewat saat aku ingin membunuh seekor lalat?” kata Heechul terlihat sedang membela diri dengan wajah bodohnya.
***
Siwon sedang bercermin di kamar mandi meratapi wajahnya yang ada luka memanjang. “Ya Tuhan, wajah tampanku menjadi korban gadis bodoh itu. Tapi semua ini tidak sepenuhnya kesalahan dia, tapi diriku juga salah mau saja mengikuti ide Kyuhyun bodoh itu.”
Siwon keluar dari kamar mandi dan langsung bertemu dengan si pembuat-wajahnya-menjadi-luka. Febby langsung berbalik badan seperti ingin kabur dari polisi. Namun Siwon menahannya. “Oppa, maafkan aku. Aku tidak sengaja.”
“Mudah saja bagimu meminta maaf? Apakah kata maafmu bisa membuat luka ini cepat kering?”
Febby menggeleng, Siwon masih menahannya tapi bingung ingin berkata apa. Tiba-tiba, Eunhyuk datang menghampiri mereka berdua. “Kau sedang menghukum gadis ini?”
“Aku belum kepikiran.”
“Bagaimana kalau dia kita suruh melompat dari lantai 11?” usul Eunhyuk sambil bergurau, dia mengedipkan matanya pada Siwon.
Febby menjadi takut mendengar usul tersebut. Dimana Karu dan Cummie saat aku terdesak seperti ini?
***
Cummie sedang makan es krim bersama Donghae dan Ryeowook. Donghae dan Ryeowook berebut menyuapi Cummie es krim. “Kalian ini, sabar dong mulutku hanya ada satu.”
Ryeowook dan Donghae menuruti perkataan Cummie, setelah Ryeowook menyuapi Cummie baru Donghae dan begitu seterusnya.
***
Karu sedang menemani Heechul belanja di mall sambil memakan sebatang es krim. “Oppa, kamu tidak marah?”
“Marah kenapa?”
“Karena aku sudah melukai Kyuhyun oppa, Sungmin oppa dan Leeteuk oppa.”
“Tidak apa-apa. Lagi pula, semua ini kesalahan Kyuhyun karena dia yang memiliki ide itu. Oh ya, mau kubelikan baju?”
Karu menggeleng. “Tidak usah, tapi belikanlah satu set pakaian pria. Aku ingin membawa oleh-oleh untuk sahabatku.”
“Baiklah, nanti akan kubelikan.”
***
Febby sudah berada di dekat jendela terbuka siap diterjunkan dari lantai 11 oleh Siwon dan Eunhyuk. “Kalian serius? Kalau aku mati bagaimana?”
“Kalau kau mati, kami tinggal menguburmu.” Jawab Eunhyuk dengan ringan.
“Kalau aku jadi hantu lalu aku menggerayangi kalian bagaimana?”
“Tinggal ku bacakan doa, pasti kau akan kepanasan.” Jawab Siwon.
“Kalau aku tidak kepanasan dengan doa-doamu bagaimana?”
“Aku akan bakar hantumu dengan api yang sangat besar.” Jawab Siwon.
“Baiklah aku siap mati, lemparlah aku sekarang juga!”
Saat Siwon dan Eunhyuk siap melempar tubuh Febby yang hanya sekedar bohong-bohongan, tiba-tiba Febby memberontak. Kakinya naik ke jendela dan melompati mereka sehingga Febby sedikit terbang dan jatuh di tubuh Siwon.
Karena kepala Febby terbentur lantai, dia pun pingsan. Siwon tidak sengaja menatap wajah Febby yang sedang sangat dekat jaraknya. Tiba-tiba saja, jantungnya langsung berdebar dengan cepat. Gadis ini cantik juga dari dekat. Gumam Siwon dalam hati.
Eunhyuk melongok ke arah Febby dan Siwon untuk memastikan apa yang terjadi, namun dia malah melihat wajah Siwon yang terlihat tenang-tenang saja justru malah menikmati kejadian itu. “Kalian sedang apa?” tanya Eunhyuk yang menjadi gerah melihat Siwon dan Febby.
“Dia pingsan, tolong singkirkan dari tubuhku.” Perintah Siwon.
“Kenapa tidak bilang dari tadi?” protes Eunhyuk.
“Sudahlah, singkirkan saja dia.”
Aneh, kenapa aku jadi panas melihat mereka? Batin Eunhyuk.
***
Malam hari sudah tiba, Karu, Febby, dan Cummie akhirnya berkumpul bersama. Mereka diperlakukan cukup tidak adil dengan para personel SuJu, mereka ditempatkan di ruang keluarga untuk tidur karena bed tidak cukup.
“Eh, tadi aku mau dibunuh sama Siwon dan Eunhyuk.”
“Benarkah?!” teriak Karu dan Cummie.
“Ya, untung saja aku bisa membela diri dan sekarang aku masih utuh. Oh ya, kalian habis dari mana saja tadi?”
“Aku makan es krim dengan Donghae dan Ryeowook, kamu tahu kan kesukaanku adalah es krim.” Jawab Cummie.
“Kalau aku menemani Heechul belanja. Oh ya, aku sudah memegang oleh-oleh untuk Wicak. Kalian tidak perlu memikirkan oleh-oleh untuknya lagi.”
“Bagus ya kalian ini, aku gemetar sedangkan kalian senang-senang.”
Karu dan Cummie tidak ingin mendengarkan curhatan Febby sehingga mereka pun berpura-pura ingin tidur. Namun dalam waktu sepersekian detik, Karu kembali bangun. “Ingat Heebum, Beckham, Choco, dan Ddangkoma, Ttatkoma, Marohaji? Selama lima hari tinggal di sini aku belum pernah melihat mereka.”
Heebum adalah kucing kesayangan Heechul, Beckham adalah anjing baru Siwon, Choco adalah anjing kesayangan Eunhyuk, Ddangkoma, Ttatkoma, dan Marohaji adalah kura-kura mahal Yesung.
“Oh ya, aku baru ingat mereka. Kemana ya mereka? Katanya Heechul bakalan membawa Heebum kemanapun dia pergi, tapi aku tidak melihat dia membawa Heebum saat konser Kimchi di Indonesia.” Jelas Febby.
“Mereka ada di rumah masing-masing, sangat ribut bila harus ditempatkan di dormitory, ya sesekali mereka membawanya ke sini.” Jelas Leeteuk.
“Leeteuk oppa?”
“Ya Karu, aku Leeteuk. Kenapa kau melihatku seperti melihat hantu?”
“Oppa, Karu itu menyukaimu.” celetuk Cummie.
“Bodoh, Karu itu menyukai Kyuhyun. Jangan sampai dia jadi menaruh harapan pada Karu.” Bisik Febby.
Leeteuk merasa cukup aneh mendengar apa yang dikatakan Cummie. Dia sudah terbiasa disukai olah banyak gadis, tetapi seperti ada listrik yang mengalir dalam hantaran kata-kata sederhana Cummie barusan.
“Benarkah apa yang dikatakan Cummie Karu? Sebagai orang special, aku ingin mengajakmu kencan.”
Karu tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Karu menengok ke Febby dan Cummie. “Apa aku tidak salah dengar?” tanyanya dan dijawab dengan gelengan dan senyuman. “Yess!”
Karu langsung beranjak dan merangkul tangan Leeteuk. Febby menggerutu di depan Cummie sampai-sampai Cummie menutup telinga dengan bantal. “Aku ingin dibunuh, sedangkan Leeteuk tidak marah sama sekali pada Karu. Menyedihkan sekali diriku.”
***
Karu dan Leeteuk berjalan kaki di sekitar jalan dekat dormitory. Malam ini cukup sejuk saat musim panas seperti ini. Perasaan aneh yang dirasakan Karu, dia merasa seperti sedang jalan dengan orang biasa saja. Bukanlah Leeteuk tampan seorang member SuJu yang mendunia.
“Oppa, aku baru ingat mengapa aku tidak melihat Henry dan Zhoumi ya?”
“Mereka langsung terbang ke Cina, jadi kamu tidak bisa bertemu dengan mereka.”
“Oppa, mengapa kamu mengajakku kencan? Nanti kalau aku salah paham bagaimana?”
Leeteuk menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan keras. “Umurku sudah tidak muda lagi dan aku ingin sekali mendapatkan seorang kekasih.”
“Kalau kulihat dari fakta tentang SuJu, katanya kamu adalah yang paling playboy phone book di handphonemu saja kebanyakan nama wanita. Bagaimana bisa kamu belum mendapatkan seorang kekasih?”
“Ya itu adalah sebuah fakta. Tapi, aku sangat berharap bisa mendapatkan wanita yang mau mendengarkan apa yang aku katakan dan hanya mencintai aku seorang, tidak yang lain. Kurasa aku belum menemukan wanita seperti itu. Aku pun ingin mendapatkan seorang gadis yang bukan artis agar dia tidak terlalu banyak bertemu dengan banyak pria.”
“Bagaimana kalau kau menikahiku?” gurau Karu.
“Sepertinya itu adalah ide yang sangat bagus! Apa kamu siap menikah denganku?” timpal Leeteuk.
“Tidak, aku tidak siap karena jujur aku tidak hanya mencintai kamu seorang tapi aku juga mencintai Kyuhyun oppa, lalu aku menyukai Sungmin oppa, Heechul oppa, dan Kibum oppa. Aku bukanlah gadis tipe idealmu.”
“Yasudahlah, jangan merusak kencan kita untuk perbincangan tentang jodohku. Diantara mereka, siapa yang akan kau pilih bila semuanya melamarmu?”
“Kyuhyun oppa, walaupun dia anggota baru tapi aku mengenal kalian dengan baik setelah Kyuhyun sudah masuk menjadi member SuJu. Aku mendengarkan suaranya, dan aku langsung jatuh cinta padanya.”
Leeteuk merasa seperti terbakar api yang begitu panas, mungkin ini karena musim panas. Batinnya.
“Aku bisa menjodohkanmu dengan Kyuhyun.”
“Apakah itu benar?”
“Benar. tapi bagaimana dengan Heechul, Sungmin, dan Kibum? Kau juga menyukainya.”
“Setahuku Heechul oppa suka dengan Sohee, Sungmin oppa itu terlalu menggemaskan dan dia sangat menyukai warna pink, mataku bisa rusak bila terlalu lama melihat warna pink, Kibum oppa itu terlalu cool, aku kurang suka dengan cowok yang cool. Aku lebih suka bila aku hanya mengaguminya saja.”
“Lalu kenapa denganku?”
“Aku menganggapmu sebagai idolaku dan aku ingin sekali memiliki oppa sepertimu. Kamu adalah oppa impianku, rasanya sulit bila menempatkanmu sebagai seorang kekasih.”
Leeteuk menunduk, harapannya bertemu dengan seorang gadis biasa bukan artis memang terwujud, tetapi gadis di hadapannya ini hanya menganggapnya sebagai seorang kakak laki-laki. “Baiklah, aku akan menjodohkanmu dengan Kyuhyun. Menurutku, kamu adalah gadis yang sangat jujur aku akan sangat setuju bila dongsaengku mendapatkan gadis seperti dirimu.”
“Kau benar-benar serius dengan ucapanmu? Oh aku bisa bertemu kalian saja sudah sangat senang dan bersyukur. Walaupun memang sebenarnya aku selalu bilang aku akan menjadi istri masa depannya Kyuhyun, tapi itu kan dulu sewaktu aku tidak pernah berpikir bisa satu atap dengan kalian begini.”
“I will make your dreams come true.”
“Terimakasih oppa!!” Ujar Karu sambil memeluk Leeteuk. “Whoa, aku bisa memeluk Leeteuk oppa yang sangat tampan!” Karu sesegera mungkin melepas pelukannya. “Oh ya, ngomong-ngomong oppa tidak jatuh cinta padaku kan?”
Leeteuk tertawa mendengar pertanyaan tersebut. Dia mengusap kepala Karu dengan gemas. “Tenang saja tidak.”
“Padahal aku berharap oppa jatuh cinta.” Guraunya. “Bangga sekali bila seorang Leeteuk yang diimpikan menjadi kekasih tiap gadis, jatuh cinta pada seorang gadis biasa yang tidak cantik seperti Karu.” Tambah Karu.
***
Malam ini, Ryeowook terlihat sangat gundah gulana. Teman sekamarnya, Yesung sekaligus hyung yang senantiasa mendengar curahan hati Ryeowook pun merasa aneh pada dongsaeng yang satu ini. Seperti orang yang sedang jatuh cinta. “Ryeowook, kamu kenapa?”
Yesung bertanya pada Ryeowook namun Ryeowook tetap memunggungi Yesung, Yesung pun terpaksa turun dari tempat tidurnya. Yesung sangat terkejut mendapati dongsaengnya sedang menangis diam-diam. “Ryeowook, kamu kenapa?” tanyanya sambil mengusap air mata di pipi Ryeowook.
“Hyung berjanji tidak akan mengatakan pada yang lainnya?”
“Aku berjanji. Ceritalah padaku.”
“Aku ingin merasakan memiliki seorang kekasih, dan kenyataannya aku belum memiliki seorang kekasih. Dan, sepertinya aku jatuh cinta pada gadis itu. Bodoh sekali, dia adalah gadis yang tidak cantik, gadis biasa, dan tidak kaya.”
“Gadis itu siapa? Karu, Febby, atau Cummie?”
“Cummie, ya dia itu sangat menyenangkan dan asyik diajak bicara dan tinggi badannya pun tidak melebihi aku.”
Yesung ingin tertawa mendengar dongsaengnya sedang jatuh cinta pada gadis yang tentu saja tidak akan menolaknya. “Lalu, kenapa kamu bersedih? Bukankah itu bagus?”
“Sepertinya Donghae juga menyukainya, dan Cummie sepertinya lebih menyukai Donghae dari pada aku.”
“Butuh bantuanku?”
“Memangnya hyung bisa membantu apa?”
“Aku bisa mendekati temannya, entah Febby atau Karu. Mungkin akan berhasil, lima hari lagi mereka tinggal di sini sepertinya waktu itu cukup untuk membuat Cummie menjadi milikmu.”
Ryeowook bangun dari tidurnya, lalu memeluk Yesung dengan penuh kasih sayang. “Aku sangat suka hyung!”
“Ya, sekarang tidurlah.”
***
Hari sudah menunjukkan malam sudah berada di pertengahan. Tiba-tiba saja, Karu merasa perutnya sangat sakit. Ya, pasti maagnya kambuh. Karu bangun dan meraba-raba sekelilingnya mencari bantal kura-kura, tapi hasilnya adalah nihil. “Ya ampun, itu ada di kamar Yesung oppa dan Ryeowook oppa.”
Karu sudah tidak tahan dengan perutnya, Karu membangunkan Febby namun tidak kunjung bangun sehingga Karu terpaksa membangunkan Cummie dan akhirnya Cummie pun bangun walaupun dalam keadaan seperempat sadar. “Cummie, antar aku ke kamar Yesung dan Ryeowook.”
“Mau apa?”
“Aku mau tidur di sana. Pasti mereka mengizinkan, perutku sangat sakit.”
“Maagmu kambuh lagi?”
“Sepertinya begitu, dan aku butuh bantal kura-kura milik Yesung oppa.”
“Baiklah, ayo!”
Mereka berpindah menuju kamar Yesung dan Ryeowook melupakan Febby yang tertidur sendiri.
***
Mereka mengetuk pintu kamar Yesung dan Ryeowook, sudah berkali-kali mengetuk namun tidak kunjung dibukakan. Cummie mengetuk lebih kencang dan akhirnya ada yang membuka pintu kamar tersebut, Ryeowooklah yang membukanya. “Cummie, mau apa kamu?”
“Karu, dia maagnya kambuh. Bolehkah kami meminjam kamar kalian dan kalian tidur dimana saja asalkan tidak di kamar kalian?”
Ryeowook merasa kalau permintaan Cummie cukup kurang ajar, tapi entah mengapa hatinya tidak bisa menolak. “Baiklah, biar Yesung hyung aku seret. Dia itu raja tidur, tidak akan bangun bila tengah malam begini.”
“Terimakasih oppa. Ternyata kamu tidak segalak yang aku kira.”
Ryeowook senang penilaian Cummie terhadapnya kini berubah. Ryeowook masuk ke dalam kamarnya dan malah tiduran di bednya. Karu buru-buru mengambil bantal kura-kura dan memasukkannya ke dalam bajunya sedangkan Cummie mencolek Ryeowook memperingatkan kalau yang dilakukannya adalah salah. Ryeowook pun langsung bangun dan mengangkat Yesung lalu menyeretnya keluar dari kamar. Karu dan Cummie kini bisa tidur dengan nyaman di bed Yesung dan Ryeowook.
***
Ryeowook bingung ingin menempatkan Yesung dimana sedangkan matanya tidak bisa dibuka, akhirnya Ryeowook melihat ada kasur lipat yang menganggur di samping Febby tanpa melihat ada Febby di sana Ryeowook pun menaruh Yesung disana sedangkan dia berlari ke sofa yang lebih empuk lalu kembali tidur dengan nyenyak.
***
Pagi hari sudah tiba, matahari bersinar agak redup karena hujan kecil merintik dan sepertinya akan hujan seharian hari ini. Donghae sudah bangun lebih dulu ketimbang yang lain karena alarmnya sangat berisik. Walaupun begitu, Eunhyuk tidak terusik sama sekali.
Donghae mencubit bokong Eunhyuk untuk membangunkannya dan senjata kedua bila Eunhyuk tidak bangun dia akan memeluknya. “Eunhyuk, sudah pagi.” Bisiknya dengan mesra.
Setelah Donghae sudah tidak memeluk Eunhyuk beberapa langkah menjauh dari Eunhyuk, Eunhyuk baru terbangun dan saraf sensoriknya baru mengirim impuls bahwa baru saja dia dicubit dan dipeluk oleh Donghae. “Aw sakit!”
***
Donghae berjalan menuju kamar Yesung dan Ryeowook. Dia tidak mengetuk terlebih dahulu—seperti biasa, dan dia menemukan seseorang menutupi dirinya penuh dengan selimut. Ya, hari ini memang cukup dingin dan membuat orang menjadi malas. “Ryeowook, rasakan cubitanku!”
Donghae mencubit bokong yang dia kira Ryeowook. “Ryeowook habis makan apa semalam, bokongnya terasa lebih berisi.” Gumam Donghae pada dirinya sendiri.
“Aw!!” kata orang di balik selimut itu, dan suaranya berbeda dengan suara Ryeowook.
Cummie membuka selimut yang menutupi dirinya dan menemukan tangan Donghae sedang bertengger di bokongnya. Cummie dan Donghae pun sama-sama saling berteriak sehingga suara mereka cukup memenuhi dormitory dan membangunkan yang lainnya.
***
“Suara berisik apa itu?” Febby terbangun mendengar teriakan Cummie dan Donghae. Tapi dirinya masih sangat mengantuk sehingga matanya masih belum terbuka. Febby mendengar suara gemercik hujan dan membuatnya menjadi tambah malas untuk bangun. “Karu, hujan ya? Aduh dingin.”
Febby menggeser mendekati Yesung di sampingnya yang dia kira Karu. Febby merangkul lengan Yesung. “Wah, baru aku sadari kamu berotot Karu.” Gumamnya. Mengingat kalau Karu itu kurus dan tidak mungkin sekali tangannya berotot, Febby langsung melotot. Dia terbangun dan melihat Yesung di sampingnya bukan Karu atau Cummie.
“Oh Yesung oppa? Tampan sekali dirimu. Tapi kenapa dia disini ya?” Febby jadi bingung dengan yang tiba-tiba terjadi. Febby pun berteriak-teriak tidak jelas sehingga membangunkan Yesung.
Yesung pun menjadi sangat kaget karena saat terbangun dia sudah berada di tempat lain. “Siapa yang memindahkanku?” tanyanya pada Febby.
Febby menggeleng dan masih kaget sekaligus terpesona karena saat dia bangun tidur yang dilihatnya adalah seorang Yesung. “Kamu tidak—“
“Tentu saja tidak! Aku saja kaget saat bangun tahu-tahu ada kamu di sampingku.” Jelas Febby.
***
Keributan yang sudah terjadi di pagi hari membuat semuanya menjadi kacau ditambah hujan yang semakin lama semakin deras dan tidak ada aktivitas. Donghae dan Cummie menjadi saling berdiam diri karena keduanya sama-sama malu dengan kejadian tadi. Yesung pun belum bisa melakukan janjinya terhadap Ryeowook karena hari ini dia bangun di samping Febby. Yesung belum bisa menatap wajah Febby secara dekat.
Karu si biang masalah. Dia sedang didiamkan oleh Cummie dan Febby setelah mereka bertiga tahu bagaimana kronologisnya. Karu berdiam diri di atas meja makan seorang diri sambil menunduk, memikirkan hal lain bukan memikirkan kesalahannya. “Bagaimana bisa oppa membuat Kyuhyun jatuh cinta padaku? Aku jadi penasaran.”
“Hai, sendirian saja?” tanya Kyuhyun, Karu menoleh ke sumber suara.
“Kyuhyun oppa? Kamu sudah tidak marah denganku?”
“Marah pun tidak akan membuat lebam di mataku langsung hilang. Bosan ya? Aku juga bosan nih, mau keluar tidak?”
“Kan hujan.”
“Kita pakai payung, aku mau mengajakmu naik kereta bawah tanah. Pasti kamu belum pernah merasakannya bukan?”
Apakah oppa sudah bicara dengan Kyuhyun? Wah, mungkinkah Kyuhyun jatuh cinta padaku? Hihihihi, aku tidak peduli. “Tentu saja belum dan aku mau sekali!”
“Baiklah, ayo kita naik kereta bawah tanah setelah itu kita akan sampai Seould grand park.”
***
“Agar tidak mencolok kalau aku ini adalah seorang Kyuhyun Super Junior, aku memakai topi dan kacamata ya?”
“Ya, silahkan.”
“Dari sini kita jalan kaki ya, tidak apa-apa kan?”
Karu hanya tersenyum. Senyuman itu pun menandakan bahwa Karu setuju dan Kyuhyun memahaminya. Payung yang mereka gunakan tidak terlalu besar sehingga bila mereka tidak merapat tubuh mereka yang tidak tertutup payung bisa basah. Kyuhyun memegang bahu Karu dan merapatkan Karu ke tubuhnya. Karu tersenyum atas perlakuan Kyuhyun terhadapnya, Kyuhyun pun ikut tersenyum melihat Karu tersenyum.
Namun, terjadi sesuatu yang membuat mereka kesal. Sebuah mobil berjalan dengan kecepatan yang cukup tinggi menciprati mereka sehingga baju mereka cukup kotor. “Shit!” gerutu Kyuhyun.
“Sudahlah tidak apa-apa.”
***
Akhirnya mereka sampai di stasiun kereta bawah tanah. Kyuhyun menemukan wajah Karu yang sangat puas sehingga dia pun merasa puas bisa membahagiakan salah seorang penggemarnya dengan sangat full. Penggemar? Ya, dia adalah penggemarku tidak lebih.
Pintu kereta sudah terbuka mereka pun masuk. Banyak sekali orang-orang yang berada di dalam kereta itu tapi untungnya tidak satu pun yang mengenal Kyuhyun, penyamarannya ternyata berhasil ditambah bajunya yang kotor tidak akan ada orang yang mengenalinya.
Karena hujan, banyak yang menggunakan fasilitas kereta bawah tanah sehingga mereka terpaksa berdiri karena kursi semuanya sudah penuh. Saat ini, Karu terlihat sangat diam. Kenapa si biang masalah ini sangat diam? Apa dia tidak senang?
Ya Tuhan, mengapa aku kurang ajar seperti ini? Aku dulu meminta agar dapat melihat SuJu dan setelah Kau mengabulkannya aku justru malah benar-benar jatuh cinta pada seorang Kyuhyun. Hati ini terasa sangat sakit saat tahu pasti ini hanyalah sebuah mimpi yang tidak mungkin Tuhan kabulkan.
Air matanya mengalir, tangan menggigil sehingga tidak kuat berpegangan. “Karu, kenapa kamu menangis?”
Ternyata Kyuhyun melihat Karu menangis. Perasaannya telah menghancurkan momen-momen yang seharusnya membuatnya sangat bahagia dan tidak akan terlupakan selama hidupnya. Karu buru-buru menyapu air matanya. Aku tidak boleh jatuh terlalu dalam. “Tidak, aku tidak menangis.”
***
Begitu keluar dari stasiun kereta bawah tanah, mereka sudah sampai di depan taman bermain Seould grand park. Hujan pun masih setia membasahi muka bumi ini membuat mereka terpaksa membuka payung untuk melindungi diri dari basahnya hujan.
Pengunjung terlihat sedikit sehingga mereka tidak perlu mengantre untuk dapat masuk. Di sana ada wahana permainan yang sangat banyak, ada kebun binatangnya juga, dan Karu melihat sebuah kereta gantung. “Oppa, bagaimana kalau kita naik kereta gantung?”
“Ayo!”
Mereka menaiki kereta gantung. Dari sana, mereka bisa melihat semua yang ada di Seoul land karena kereta gantung itu mengelilingi Seoul land. Melalui kaca kereta gantung, Karu terus melihat ke bawah sama sekali tidak melihat ke arah Kyuhyun. Kyuhyun menjadi bingung atas perubahan drastic dari diri Karu.
Kenapa aku jadi sedih begini? Seharusnya aku senang, tidak enak juga dengan oppa. Karu kini berperang dengan batinnya.
Kyuhyun memegang dagu Karu dan memutarnya agar menatapnya. “Kamu kenapa? Sejak di kereta kamu berubah, dan tadi kau menangis. Apa kamu sakit?”
“Tidak, aku sedang tidak sakit. Hanya saja aku sedang bingung.”
“Bingung kenapa?”
“Aku sedang jatuh cinta pada orang yang tidak mungkin juga mencintaiku. Aku merasa sangat bodoh.”
“Sudahlah, jangan pikirkan hal itu dulu. Bersenang-senanglah padaku.” Kata Kyuhyun mencoba untuk menghibur. Tahu tidak, kenapa aku jadi malas mendengar kamu jatuh cinta? Pada siapa? Kenapa tidak denganku saja? Kyuhyun? Apa-apaan kamu ini?
“Ya, aku akan bersenang-senang denganmu.” Kata Karu. Orang itu kamu, tapi tidak mungkin kamu mau dengan gadis biasa-biasa saja seperti diriku ini.
***
Yesung mendekati Febby, dia langsung melompat ke bangku yang Febby duduki. Dengan bermodalkan novel Ryeowook agar tidak terlalu ketahuan ingin mendekati. Sebenarnya Yesung ingin mendekati Karu dikarenakan dia sangat malu pada Febby saat bangun tidur dia sudah berada di saming Febby, namun sampai saat ini dia tidak menemukan Karu di dormitory. “Hai, sendirian saja.” goda Yesung sambil menyenggol Febby.
Febby menjadi salah tingkah, napasnya menjadi tidak teratur. Ingin sekali berteriak histeris seperti waktu dia melihat Yesung di layar laptopnya. “Iya nih, Cummie sedang mengurung diri di kamar mandi sejak tadi gara-gara bokongnya dicubit Donghae oppa sedangkan Karu dia diajak pergi dengan Kyuhyun oppa. Enak sekali jadi Karu dan Cummie, waktu itu Cummie diajak kencan oleh Donghae oppa, lalu kemarin malam Karu diajak kencan oleh Leeteuk oppa dan sekarang dia jalan-jalan dengan Kyuhyun oppa sedangkan aku tidak ada yang mengajak jalan atau apalah, padahal aku kan penggemar kalian juga. Buruknya, aku malah ingin dibunuh oleh Siwon dan Eunhyuk kemarin.”
Yesung langsung tersedak dan terbatuk-batuk mendengar Febby mengadu padanya bahwa kemarin dia ingin dibunuh. “Benarkah?”
Febby mengangguk dengan sedih. “Gara-gara wajah mereka luka gara-gara cakaranku, oppa tidak ingin membunuhku juga kan?”
“Tentu saja tidak. Febby, mungkin saja mereka hanya ingin mengerjaimu. Sadarlah, kalau mereka itu mempunyai kebiasaan jahil tingkat tinggi.”
“Benar juga sih, tapi tetap saja tidak ada yang mengajakku kencan.” Febby berharap kata-katanya itu dapat membuat Yesung mengajaknya kencan. Sebentar-sebentar Febby menengok ke arah Yesung. “Oppa!”
“Ya, kenapa?”
“Kenapa kau tidak menimpali perkataanku?”
“Kamu mau aku mengajakmu kencan?” tanya Yesung secara terang-terangan.
“Begitulah.”
“Baiklah, bersiaplah besok kuajak kau ke rumah orang tuaku.”
“Apa?!”
***
Sore hari sudah tiba, hujan memang sudah berhenti namun mendung masih menyelimuti kota Seoul. Mendung yang mewakili perasaan Karu terhadap Kyuhyun. Karu yang dulunya sangat menggilai Kyuhyun dan sekarang malah jatuh cinta padanya.
“Ayo kita pulang, hari ini kamu sangat aneh. Aku belum tertawa sedikitpun denganmu.” Kata-kata Kyuhyun terdengar begitu penuh penyesalan.
Karu menjadi tidak enak hati, dia menarik napas dalam-dalam untuk mengendalikan perasaannya. Wajahnya berubah menjadi ceria. “Oppa, aku minta uang!”
“Untuk apa?”
“Pokoknya berikan aku beberapa lembar.”
Kyuhyun meraba sakunya dan mengeluarkan dompet. Dari dompetnya, Kyuhyun mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya pada Karu. Kyuhyun masih belum mengerti maksud Karu.
“Oppa, aku akan mentraktirmu.”
Kyuhyun tertawa setelah mengetahui maksud Karu meminta uang dari dirinya. “Hey, ini kau sebut mentraktir? Yang kau pegang itu adalah uangku.”
Karu menggenggam tangan Kyuhyun dan membawanya keluar dari taman bermain dan menuju jalan ke depan pintu kereta bawah tanah. Kapan lagi aku bisa menggenggam tangan Kyuhyun. Batin Karu.
“Tadi kulihat ada yang menjual kepompong ulat sutera rebus di pinggir jalan. Mana ya?” Karu mencari-cari penjual kepompong ulat sutera rebus yang dimaksudnya.
“Ah itu, di sana!” Kyuhyun menunjuk apa yang dimaksudkan Karu. Karu pun menarik Kyuhyun ke tempat penjual kepompong ulat sutera rebus tersebut, namun setelah beberapa langkah Kyuhyun menahannya. “Lihatlah antrian itu, kita bisa berdiri lagi kalau tidak segera masuk.”
Apa yang dikatakan Kyuhyun memang sangat benar. Kaki mereka sudah sangat letih bila harus berdiri di kereta, walaupun sejak tadi kebisuan melanda, kaki mereka terus melangkah mengitari taman bermain.
“Baiklah, ayo kita masuk!”
***
Pintu kereta terbuka, namun sudah banyak orang saja di dalam kereta padahal mereka tidak jadi membeli kepompong ulat sutera rebus. “Berdiri lagi?” protes Karu.
“Ya, sepertinya kita harus berdiri lagi. Bila tidak, kita tidak bisa pulang.”
Karu dan Kyuhyun pun meneruskan langkah mereka dan mengambil posisi yang cukup nyaman untuk mereka berdiri.
Bermenit-menit mereka berdiri dan itu membuat Karu dan Kyuhyun sangat kelelahan. Saat kereta masih berjalan, tangan Karu lepas dari pegangan dan hampir jatuh untung saja Kyuhyun sigap menangkap Karu. “Dia kelelahan.” Gumam Kyuhyun.
Kyuhyun pun menyandarkan Karu di rangkulannya sampai kereta berhenti. Karu tidak juga bangun walau kereta sudah berhenti. Kyuhyun pun terpaksa harus menggendong Karu. Dia meminta tolong pada seorang paman untuk menaikkan Karu ke bahunya. “Kamsa hamnida ahjussi .”
Kyuhyun membawa Karu turun dari kereta dengan menggendongnya. Dari stasiun sampai dormitory Karu tertidur pulas di bahu Kyuhyun.
***
“Dia kenapa?” tanya Sungmin khawatir.
“Dia hanya kelelahan dan hanya tertidur. Hyung, biarkan dia tidur di kamar kita?”
“Oh ya, bawa saja dia ke bedku.”
Kyuhyun membawa Karu ke kamarnya. Leeteuk yang melihat perlakuan Kyuhyun pada Karu hanya tersenyum saja. “Beruntung sekali kau Kyuhyun.” Gumamnya.
Leeteuk teringat akan perbincangan mereka saat sedang berada di Kiss the radio . Kyuhyun bercanda dengan manja pada Leeteuk, dia memeluk Leeteuk yang sedang mengenakan kemeja putih dan kacamata hitam. Kyuhyun bersandar di bahu Leeteuk. Saat itu Eunhyuk mengambil foto mereka untuk di unggah di internet. Setelah Eunhyuk berlalu, Kyuhyun berkata pada Leeteuk.
“Hyung, kenapa ya aku ingin mendapatkan pacar dari seorang gadis yang biasa-biasa saja?”
“Mm, kenapa ya? Mungkin untuk menghindari perselingkuhan.” Jawabnya dengan bergurau.
“Hyung, aku serius.”
Leeteuk mengela  napas, dia bingung ingin menjawab apa karena pertanyaan itu pun membayang-bayangi batinnya. “Aku tidak bisa menjawab karena pertanyaan yang kau ajukan padaku itu adalah pertanyaan besar yang juga ada di kepalaku.”
“Oh begitu ya? Kalau begitu, kapan ya kita akan menemukan gadis itu?”
“Mungkin hari ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan? Kita tidak tahu.”
“Kalau ada gadis biasa saja hadir di kehidupanku, aku yakin pasti langsung jatuh cinta padanya. Hyung, tolong jangan kau ambil gadisku itu ya!” ancam Kyuhyun sambil bercanda.
Leeteuk hanya tertawa saja. “Tidak akan, aku akan mengalah. Derita menjadi seorang hyung.”
Leeteuk tersenyum kalau mengingat hari itu. Tiba-tiba, sudah ada Kyuhyun saja di hadapannya. “Kenapa kau senyum-senyum begitu hyung?”
“Aa, aneyo ! Sebaiknya kau mandi, wajahmu lusuh sekali.”
“Ya, aku akan mandi hyung.” Jawabnya sekenanya sambil berlalu.
“Aku tidak perlu repot-repot membuat Kyuhyun jatuh cinta pada Karu, sepertinya dia sudah mulai menyukainya.” Gumam Leeteuk lebih pada dirinya sendiri.
***
Malam hari sudah tiba, Karu pun sudah bangun dari tidurnya. Karu, Febby, dan Cummie berkumpul sambil membicarakan tentang keadaan Wicak yang sudah tiga hari ini tidak mereka temui. Hari-hari biasa bersama Wicak, dan sekarang tidak bersama Wicak.
Dormitory terdengar sangat berisik. Semua personel berteriak-teriak seperti tertusuk jarum. Karu, Febby, dan Cummie saling melongo karena tidak tahu apa yang telah terjadi. “Ayo kita lihat!”
Saat mereka hendak bangun untuk memastikan apa yang terjadi, munculah Kyuhyun yang kemudian diikuti oleh Leeteuk, Siwon, Eunhyuk, Sungmin, Donghae, Ryeowook, Heechul, Shindong dan yang paling terakhir muncul adalah Yesung. Sepertinya mereka semua sedang melarikan diri dari Yesung.
“Apa yang terjadi?” tanya Cummie panik.
“Yesung kumat!” Jawab Ryeowook.
“Febby, oppamu kumat. Pasti punya penyakit bawaan.” Celetuk Karu.
Mereka melihat Yesung sedang ancang-ancang untuk menangkap salah satu dari para dongsaeng dan hyungnya. Akhirnya Yesung berhasil menangkap Kyuhyun. Setelah itu, Yesung memegangi bibirnya Kyuhyun. Hal itu membuat Karu, Febby, dan Cummie mual melihatnya. “Astaga!” kata Febby sambil memegangi kepalanya yang langsung pusing.
Karu angkat diri, dia menghampiri Yesung dan memegangi tubuhnya lalu menariknya untuk menjauh dari Kyuhyun. “Oppa, kamu jangan seperti ini!”
“Apa masalahmu padaku? Ini adalah kebiasaan kami.” Jelas Yesung.
Karu tetap menarik Yesung untuk menjauh dari Kyuhyun. “Oppa, kau pilih yang lain saja!” seru Karu.
Para member yang lain menggeleng-geleng dengan ide Karu, namun Yesung justru malah mengangguk. Yesung melepas Kyuhyun dan menghampiri member yang lain. “Terima kasih Karu!” ujar Kyuhyun.
Member yang lain menyerah dan mereka rela Yesung memegangi bibir mereka satu per satu. “Hahaha, rasanya sungguh menyenangkan!” Teriak Yesung.
“Cummie, kau tidak mau menolongku seperti Karu menolong Kyuhyun?” teriak Ryeowook.
“Ryeowook! Diam!”
Yesung mulai menakut-nakuti Ryeowook dengan pura-pura ingin mengecup Ryeowook. Ryeowook berteriak histeris karena takut bibir Yesung keburu sampai di bibirnya. Cummie dan Febby reflek melakukan kewajiban mereka. Febby yang tidak kuat melihat idola yang dicintainya melakukan hal menjijikan seperti itu segera menarik Yesung dan Cummie menarik Ryeowook agar selamat dari kecupan maut Yesung.
Tidak disangka-sangka, tarikan mereka cukup keras sehingga masing-masing dari mereka saling bertubrukan dan pingsan. Member yang lain berdiri mengelilingi Yesung, Ryeowook, Febby, dan Cummie. “Terimakasih Febby, Cummie karena kalian telah membuat Yesung pingsan.” Kata Leeteuk pada Febby dan Cummie yang pingsan.
Semuanya pun bubar kecuali Karu, namun Karu menahan Kyuhyun untuk ikut bubar. Leeteuk yang melihatnya langsung membuang muka sambil tersenyum. “Oppa, bantu aku membereskan ini.”
“Biarlah mereka seperti itu sampai mereka sadarkan diri.”
“Oppa, mereka itu saling terbentur dan pingsan. Berarti benturan itu cukup keras.”
“Baiklah, kita akan membereskan Febby, Cummie, dan Ryeowook.”
“Lalu, Yesung oppa bagaimana?”
Kyuhyun menyuruh Karu untuk merendahkan diri. Menunggu beberapa menit, dan Karu dikejutkan oleh Yesung yang dengan mata terpejam bangun sendiri lalu berjalan dan pindah sendiri ke sofa. “Kenapa bisa begitu?” tanya Karu sambil menunjuk Yesung yang kini sedang menikmati pingsannya di atas sofa.
“Dia itu hebat, bisa berjalan dalam keadaan tidur. Sebentar lagi juga dia akan pindah ke tempat lain. Ayo sekarang kita bereskan mereka.”
***
Esok harinya, Ryeowook menagih janji Yesung yang akan membuat Cummie jatuh cinta pada dirinya. “Hyung, bagaimana kau sudah membuat Cummie jatuh cinta padaku?”
Yesung memukul kepala Ryeowook dengan novel yang dipegang Ryeowook. “Baru kemarin, aku pun belum menjurus bicara ke sana. Sabarlah, hari ini aku akan mengajak dia ke alun-alun gwanghwamoon. Sebenarnya sih kemarin aku menjanjikannya untuk ke rumah orang tuaku, tapi kupikir-pikir di sana kita tidak akan bisa bicara bebas.”
“Baiklah, semua kuserahkan pada hyung saja. Hyung, dia siapa? Cummie?”
Yesung kini benar-benar merebut novel yang dipegang Ryeowook lalu memukulnya lebih keras. “Kenapa jadi Cummie? Febby!”
Ryeowook tertawa sambil cengengesan. “Maafkan aku hyung!” katanya dengan lembut sambil beraegyeo.
***
Yesung menghampiri Febby yang sedang menyantap kimchi di mangkuk yang besar dengan nasi yang banyak dengan lahap. Yesung duduk di hadapannya sambil menopang dagu. Makanan yang ada di dalam mulutnya yang kecil terlihat seperti tidak bisa masuk. Gadis ini imut juga ya, lebih imut dari Moon Geun Young.
“Oppa, ngapain liatin aku seperti itu? Hati-hati, nanti kau bisa jatuh cinta padaku.”
Apa jatuh cinta? Kenapa jadi aku yang jatuh cinta padamu, bukankah kamu yang jatuh cinta padaku? “Aku mau mengajakmu ke alun-alun, katanya mau diajak kencan.”
Makanan yang ada di mulut Febby keluar semua dan menyembur ke wajah Yesung. Mata Febby yang besar melotot saking kagetnya. Febby buru-buru keluar dari kursi makannya dan menghampiri Yesung lalu membersihkan wajah Yesung dengan tisu basah yang selalu siap di sakunya. “Oppa, maafkan aku.” Kata Febby dengan khawatir. Astaga, aku memegang wajah Yesung. Aw aw aw aw aw. Batin Febby.
Yesung diam saja, sebenarnya dia agak kesal dengan Febby kalau bukan karena Ryeowook, Yesung tidak akan memaafkannya. Baru saja kau kupuji dalam hatiku sudah membuatku kesal saja. Batin Yesung.
“Bukankah oppa mau mengajakku ke rumah oppa?”
“Kau mau diganggu dengan ayah dan ibuku?”
“Tidak.”
***
Alun-alun, itulah yang Febby pikirkan tentang alun-alun Gwanghwamoon. Ternyata alun-alun ini merupakan taman terbuka yang banyak dinikmati masyarakat Korea. Ya, walaupun di tempat ini banyak gedung-gedung Sejong dimana terdapat patung Laksamana Yi, dan beberapa catatatan perjalanan sejarah korea yang dituliskan di atas prasasti dan yang paling Febby kagumi dari tempat ini adalah air mancurnya.
“Gwanghwamoon adalah gerbang utama istana gyeongbok dan didirikan thun 1399. di antara gerbang uatma istana dinasti chosun, gwanghwamoon memiliki 3 buah pintu di dalamnya. Gwanghwamoon dibakar saat invasi dari Jepang, yaitu perang injinwaeran, sehingga Raja Gojong membangunnya kembali pada tahun 1865 bersama dengan pendirian kembali bagian-bagian istana gyeonbok. Namun, pada tahun 1927, lokasi gwanghwamoon dipindahkan oleh pemerintah kolonial Jepang ke arah utara untuk menghancurkan budaya khas Korea, dan akhirnya rusak akibat pengeboman saat perang korea 1952.” Ujar Yesung panjang lebar mengawali percakapan.
Febby malah menguap mendengarkan perkataan Yesung, baginya yang dikatakan Yesung barusan adalah pelajaran sejarah yang tidak disukainya. Melihat Febby menguap, pikiran jahil Yesung keluar karena dia menganggap Febby tidak menghargai dirinya bicara.
“Cepat ulangi perkataanku barusan!”
Febby yang sibuk menguap langsung menoleh ke Yesung. “Yang benar saja. Aku butuh waktu selama sebulan untuk menghafal sejarah Indonesia.”
“Sangat tidak sopan tidak mendengarkan aku bicara!”
Febby mendenguskan napas. Ternyata Yesung tidak seasyik yang dipikirkannya. “Oppa, kita pulang saja yuk. Habisnya aku diomeli terus sama oppa.”
Yesung langsung teringat Ryeowook. “Jangan, jangan pulang! Kita baru sampai belum kencan.”
Febby tersenyum devil, dia merasa menang karena Yesung merengek tidak mau pulang. “Baiklah, aku mau duduk dekat air mancur saja.”
Mereka berjalan mendekati air mancur setelah itu duduk-duduk di bangku yang sudah disediakan. “Febby, kalian itu bersahabat sejak kapan?”
“Kami bersahabat sejak ada kalian.” Jawab Febby.
“Maksudnya?”
“Ya, kami bersahabat sejak kalian mulai terkenal. Karena kami satu hati, sama-sama menyukai kalian, suara-suara kalian, performa kalian, semua yang ada di dalam diri kalian.”
“Benarkah? Lalu, siapa yang paling Karu dan Cummie sukai dari kami?”
“Kalau Cummie, dia menyukai Donghae, Ryeowook dan Kang In. Oh ya, sebelumnya ini hanya ada di khayalan kami saat belum bertemu kalian ya?”
“Iya, tidak apa-apa jelaskan saja. Aku sangat penasaran.”
“Baiklah aku akan bercerita. Cummie itu sangat menyukai Donghae, Ryeowook, dan Kang In. Cummie menginginkan Donghae untuk menjadi suaminya dan bila Donghae menolak dia akan memilih Ryeowook. Kalau Kang In, dia seperti kakak bagi Cummie. Walaupun kami dulu belum bertemu kalian, tapi kalian sudah hidup dalam diri kami.”
Yesung mendengar penjelasan Febby sangat terharu sebenarnya, ingin sekali menitikkan air mata tapi misinya belum selesai. “Kenapa Ryeowook jadi pilihan kedua setelah Donghae?”
“Karena Cummie ingin sekali bila memiliki suami kelak setiap pagi dia akan memberikan good morning kiss, pelukan hangat, dan saat suaminya mandi dia membuat sandwich untuk sarapan. Setelah tahu yang Donghae inginkan untuk calon istrinya sama dengan keinginan Cummie memperlakukan calon suaminya kelak, dia semakin suka dengan Donghae. Untuk Ryeowook, dia mulai jatuh cinta pada Ryeowook saat menonton film attack on the pin up boys.”
Yesung tertawa mendengar perkataan Febby barusan. “Bukankah di film itu Ryeowook begitu aneh?”
Febby mengangkat bahu. “Entahlah. Oppa, beginikah kau memperlakukan teman kencanmu?”
“Lalu kau mau aku apa?”
Febby kini benar-benar kecewa dengan Yesung, dia merasa patah hati dengan perlakuan Yesung terhadapnya. Febby bangun dari bangku. “Oppa, ayo kita pulang saja. satu jam lagi kalian akan live di KBS.”
***
Donghae membuka lemari Eunhyuk sambil mengendap-endap. Dia mencari-cari sesuatu yang menjadi rutinitasnya. Warna ungu, warna putih, biru tua, pink polkadot, dan kuning love. Semua celana dalam Eunhyuk diambil dan dimasukkan ke dalam bajunya lalu keluar dari kamar. Saat di dekat pintu, Donghae berpapasan dengan Eunhyuk. “Aku mau mandi dulu, satu jam lagi kita live di KBS. Bergegaslah.”
“Baiklah.”
Setelah Donghae berada jauh dari Eunhyuk, Eunhyuk buru-buru menuju lemari Donghae dan mengambil semua celana dalam milik Donghae. “Astaga, ini celana dalam bekas pakai semua!” walaupun jijik, Eunhyuk tetap mengambil celana dalam Donghae dan memasukkannya ke dalam bajunya.
***
Selesai mandi, Donghae teringat kalau dia belum mencuci semua celana dalamnya, dia tersenyum senang karena dia bisa memakai celana dalam milik Eunhyuk sementara Eunhyuk nanti akan kebingungan mencari celana dalam. Donghae mengambil celana dalam berwarna kuning love, namun saat dipakai tidak muat dengan bokongnya. “Astaga, kecil sekali bokong Eunhyuk.”
Donghae melepas celana dalam itu dan menggantinya dengan pink polkadot ternyata tidak muat semua begitu seterusnya. “Ah ini lebih baik.” Katanya setelah memakai yang berwarna biru tua. “Tapi bila aku jalan rasanya tidak nyaman, bagaimana nanti kalau dance?”
***
Sebelum mandi, Eunhyuk membuka lemarinya untuk mengambil perlengkapan yang akan dipakainya. Ada sesuatu yang janggal, Eunhyuk kehilangan celana dalamnya. “Astaga, celana dalamku masih di laundry kah? Masa aku pakai celana dalam bekas Donghae. Lebih baik aku pakai lagi celana dalam yang sedang kupakai. Aku tidak rela bila—“ Eunhyuk langsung merinding membayangkan hal yang begitu menakutkan antara dirinya dan Donghae.
Namun, sebelum benar-benar jorok Eunhyuk berusaha. Dia menuju kamar Siwon dan meminjam celana dalam namun Siwon malah melemparinya dengan remot ac. “Yang benar saja!”
Hanya orang gila yang mau meminjamkannya celana dalam. Eunhyuk pun terpaksa akan memakai ulang celana dalam yang sedang dipakainya. Itu tidak jadi masalah baginya, Eunhyuk terbiasa hidup jorok. Dia pun adalah salah satu member yang paling jarang mandi.
Namun saat Eunhyuk mandi, sangat sial celana dalam bekas dia pakai tersiram air. Eunhyuk sangat depresi dengan kejadian itu. “Ya Tuhan!”
***
Semua sudah berkumpul termasuk Karu, Febby, dan Cummie di dalam van yang berbeda untuk menuju KBS. Sungmin yang duduk bersebelahan dengan Eunhyuk merasa Eunhyuk sangat aneh hari ini. “Kau kenapa?”
Wajah Eunhyuk pucat, duduknya pun terlihat sangat tidak nyaman. “Hei lihatlah si monkey  ini. Sepertinya dia habis tergigit Choco , Choco kena rabies?” tambah Sungmin.
“Tidak, aku tidak apa-apa kok.”
Sebenarnya, Eunhyuk sangat tersiksa karena dia memakai celana dalam bekas Donghae pakai. “Tapi, bisakah kita mampir sebentar ke supermarket? Aku mau membeli sesuatu.”
“Ya! Kau benar Eunhyuk! Ke supermarket dulu!” sambar Donghae yang sejak tadi juga duduk terlihat tidak nyaman.
***
Eunhyuk dan Donghae masuk ke dalam supermarket. Satu sama lain saling menjauh agar tidak ketahuan apa yang ingin mereka beli. Namun, saat berada di kasir mereka ketahuan ingin membayar celana dalam. “Kenapa dengan celana dalammu?” tanya Donghae pura-pura.
“Tahulah, pria.” Kata Eunhyuk sambil mengedipkan matanya. “Kau sendiri?”
“Sepertinya kita punya masalah yang sama.”
***
“Kalian terlihat lebih nyaman.” Ujar Sungmin yang sejak tadi sibuk menilai Eunhyuk dan Donghae.
***
Mereka sudah sampai di KBS, namun acara mengalami penundaan dikarenakan ada sedikit masalah. Hal itu membuat SuJu terpaksa menunggu. Mereka berkumpul di belakang panggung. Kyuhyun sedang asyik bermain game di laptopnya, Eunhyuk, Leeteuk, Sungmin, dan Donghae sedang asyik mendengarkan musik. Heechul yang sedang mengelus-elus Heebum, membuat Karu, Febby, dan Cummie ingin memiliki Heebum. Siwon yang sibuk mengambil foto member yang lain dengan kamera niconnya, saat Siwon mengarahkannya ke Febby, Siwon jadi ingin mengambil banyak gambar Febby.
Shindong sedang menikmati big burger yang dipesannya kepada Nona Shin, sedangkan Yesung sibuk mengarahkan Ryeowook yang ingin mendekati Cummie. “Novelmu sini, aku yang baca!” kata Yesung sambil merampas novel yang dipegang Ryeowook. “Sampulnya memang novel Harry Potter, tapi kenapa dalamnya rahasia yang dimiliki wanita? Aku baru sadar.” Gumam Yesung.
“Hyung aku malu seandainya ketahuan yang lain bila aku membaca buku seperti ini.”
“Jangan-jangan—”
“Maaf hyung, aku merusak cover novelmu.”
Yesung sangat kesal dengan Ryeowook yang tidak tahu terimakasih ini. “Aigoo , sudahlah biarkan saja! Sana, kau dekati Cummie sebelum Cummie mendekati Donghae!”
Ryeowook menuruti perintah Yesung, dia mendekati Cummie dan duduk di samping Cummie. “Hai. Sejak tadi kita belum bicara.” Kata Ryeowook.
“Eh kau oppa, iya ya sejak tadi kita belum bicara. Aku tidak sabar ingin melihat kalian tampil.”
Baru Ryeowook ingin menimpali perkataan Cummie, datanglah Karu dan Febby mengganggu ketenangan mereka. “Cummie, ayo kita main dengan Heebum! Heechul oppa sudah mengizinkan kita main dengan Heebum.” Ujar Karu.
“Benarkah?” tanya Cummie sambil berseri-seri.
Mereka berdua mengangguk, Cummie pun memegang bahu Ryeowook sebagai tanda kalau pembicaraannya bisa dilanjutkan nanti setelah Cummie sudah puas bermain dengan Heebum. Keluarlah lidah api dari telinga Ryeowook dan suara petir serta suara anjing mengaung mengiringi kekesalan Ryeowook kepada Karu dan Febby.
“Lihat pembalasanku nanti!” gerutunya.
***
Saatnya SuJu menampilkan performance mereka. Mereka membawakan lagu Bonamana dan Sorry-sorry. Suara para ELF mengikuti setiap nyanyian mereka, begitu hapal hingga hanya ‘wowoo’nya Yesung mereka ikuti.
Sementara itu, Karu, Febby, dan Cummie bermain dengan Heebum. Mereka asyik bermain dengan Heebum hingga tidak sadar kalau SuJu sudah selesai melakukan performa mereka.
“Bagaimana hubunganmu dengan Yesung?” tanya Karu kepada Febby.
“Tadi pagi kami kencan, tapi sungguh tidak asyik. Yesung sepertinya tidak menyukaiku, ada yang salah dalam diriku?”
“Cobalah agak tinggi sedikit, mungkin kau terlalu jujur padanya.” Usul Cummie.
“Teman-teman, salah tidak kalau aku jatuh cinta pada Kyuhyun?”
Febby dan Cummie tertawa mendengar pertanyaan Karu. “Ya jelas tidak, memang dari dulu juga kau sudah jatuh cinta pada Kyuhyun.”
“Tidak, bukan jatuh cinta yang seperti waktu kita belum bertemu dengan mereka. Seperti ini contohnya, aku jatuh cinta pada Wicak. Mengerti tidak?”
“Kau jatuh cinta pada Wicak?” tanya Febby kaget.
“Tidak, aku tidak jatuh cinta pada Wicak. Tapi harfiahnya seperti itu. Mengerti tidak? Jatuh cinta seorang gadis kepada seorang pria, bukan jatuh cinta seorang penggemar kepada idolanya.”
Febby dan Cummie mengangguk mengerti. Kini mereka menjadi serius menanggapi perasaan Karu. “Tapi Karu, kamu jangan bermimpi. Kamu tahu kan, siapa Kyuhyun itu?” kata Febby.
“Ya, itulah yang membebani pikiranku. Setiap malam, aku mengutuk diriku yang tidak tahu diuntung ini. Sudah sangat beruntung kita dipertemukan dengan SuJu, tapi sekarang perasaanku bermain cinta. Sungguh, bermain dengan hal yang sangat membahayakan.”
“Cinta, bisa membuat orang bunuh diri karenanya. Karu, kamu harus bisa mengembalikan perasaanmu pada Kyuhyun seperti dulu. Saat kau berkhayal tingkat tinggi menikah dengan Kyuhyun. Jangan kau memimpikan hal itu, hanya berkhayal.” Tegas Cummie.
Tidak Febby dan Cummie sadari, ternyata Karu menitikkan air matanya. Mereka berdua merangkul Karu untuk menenangkan sahabatnya yang satu itu.
Kyuhyun, yang sejak tadi setelah selesai performa mendengar semua yang Karu bicarakan pada Febby dan Cummie. “Aku bersalah atasmu.” Gumam Kyuhyun.
***
“Cummie, maukah kau mengambilkan obat pusing di van?” ujar Ryeowook pada Cummie.
“Di van yang mana?”
“Van yang tadi kita taiki. Kepalaku sangat pusing, sungguh.”
“Baiklah.”
Cummie pun bergegas untuk mengambilkan obat pusing seperti yang Ryeowook pinta. Sementara Cummei pergi keluar, Ryeowook menghampiri Karu dan Febby yang sedang asyik menjaga Heebum.
Semua anggota sudah siap untuk pulang ke dormitory, Heechul pun menghampiri Karu dan Febby untuk mengambil Heebum. “Karu, Febby terimakasih ya sudah menjaga Heebum dengan baik. Aku mau ke rumah orang tuaku, nanti pulang akan kubelikan kalian es krim.” Ujar Heechul sambil menggendong Heebum yang sudah sangat akrab dengan Heechul.
“Waah, oppa tidak usah repot-repot. Waktu itu kau membelikanku pakaian untuk Wicak, nanti aku bingung akan mengembalikannya dengan apa.”
“Hanya dengan tetap mencintai kami itu sudah lebih dari cukup.” Jawab Heechul.
Karu dan Febby sangat tersentuh mendengarnya, mereka berdua tersenyum pada Heechul sedangkan Ryeowook tidak sabar menunggu Heechul meninggalkan mereka bertiga. Akhirnya Heechul pun pergi sambil menciumi Heebum.
“Aku hanya mau kasih tahu kalian, mobil van yang tadi kalian taiki tidak diparkir di tempat parkir melainkan di taman depan KBS. Jadi, kalian ke sana saja.”
“Kalau begitu, kami bareng kamu.” Ujar Febby.
“Jangan! Karena hanya van yang akan menampung kalian yang parkir di taman depan KBS. Cummie, dia satu van denganku kalian tenang saja.”
“Oh, begitu ya? Baiklah, terimaksih oppa.” Kata Febby.
Ryeowook berlalu setelah memberitahu informasi palsu kepada Karu dan Febby. Karu dan Febby segera jalan menuju taman depan KBS.
***
Ryeowook berpapasan dengan Cummie di dekat parkiran KBS. Wajah Cummie saat itu sangat terlihat kacau. “Oppa, aku tidak menemukan obat pusing. Sudah kucari dimana-mana, hurufnya Hangeul  semua aku tidak mengerti.”
“Sudahlah, tidak apa-apa. Ayo kita pulang, aku sudah tidak pusing.”
“Karu dan Febby dimana?”
“Katanya mereka naik van yang lain.”
Cummie mengangguk, lalu mereka masuk ke dalam van. Semua van pun jalan pulang menuju dormitory.
***
Karu dan Febby mencari-cari keberadaan van yang dimaksudkan Ryeowook namun tidak ada satu van pun di taman tersebut. Mereka pun menunggu, kali saja van pergi sebentar setelah itu kembali lagi ke taman.
Mereka menunggu van SuJu di bawah pohon sakura yang sedang tidak tumbuh. Sambil menunggu van, mereka melihat anak-anak yang asyik bermain sepatu roda. “Seumur-umur aku tidak pernah bisa menggunakan sepatu roda.”
“Aku juga.” Jawab Febby.
“Ah, lama sekali sih. Jangan-jangan Ryeowook membohongi kita. Dari semua member SuJu dia yang terlihat paling tidak suka dengan kita.”
“Aku memang sempat berpikir seperti itu, tapi masa sih?”
“Entahlah. Kau tahu jalan pulang?”
Febby hanya menggeleng lemas memikirkan nasib mereka nanti bagaimana.
***
Sore hari sudah tiba, Cummie baru sadar kalau dia sejak tadi tidak melihat Karu dan Febby. Cummie pun menghampiri Leeteuk yang sedang tidur-tiduran di depan televisi. “Oppa!” seru Cummie.
“Apa Cummie?”
“Sejak tadi aku tidak melihat Febby dan Cummie, kemana ya mereka?”
“Oh iya ya, sejak tadi juga aku tidak melihat mereka. Aku baru sadar. Tapi Heechul juga tidak ada, katanya dia mau ke rumah orang tuanya mengembalikan Heebum. Apa mungkin mereka ikut Heechul?”
“Aku tidak tahu, tapi perasaanku tidak enak.”
“Tidak mungkin kan, mereka tertinggal. Biar ku telepon Heechul dulu.”
***
Karu dan Febby masih duduk di bawah pohon sakura menunggu van datang menjemputnya. Perut mereka lapar dan kerongkongan mereka sangat haus. Malam hampir tiba, tapi tidak ada satu pun yang menjemput mereka. Taman Yeouido di depan KBS pun sudah tidak ada orang lagi.
Karu dan Febby memutuskan untuk mencoba mencari jalan pulang sendiri. Namun, saat di tengah jalan mereka dicegat oleh dua orang laki-laki bertubuh besar yang sedang mabuk dan bau alkohol dari tubuh mereka sangat menyengat.
Karu dan Febby sangat bingung ingin berlari kemana. Saat mereka ingin melarikan diri mereka keburu ditangkap oleh dua orang pria itu. Dua orang pria itu membawa mereka menjauh dari jalan dan hendak mencium mereka.
Ryeowook berteriak kencang. “Karu!! Febby!!” Ryeowook terbangun dari mimpi buruknya tentang Karu dan Febby. “Ya Tuhan, apa yang kuperbuat? Mengapa aku sangat jahat? Aku harus beri tahu Leeteuk hyung. Oh Karu, Febby, bertahanlah.”
Ryeowook buru-buru turun dari tempat tidurnya dan mencari keberadaan Leeteuk. “Hyung!” panggil Ryeowook pada Leeteuk yang sedang berdiri dekat dengan Cummie dengan wajah khawatir.
“Oh Ryeowook, apa kau melihat Karu dan Febby? Sepertinya mereka berdua tertinggal, kukira dia ikut dengan Heechul namun ternyata tidak.”
Ryeowook menunduk, air matanya mulai jatuh satu per satu. “Hyung, maafkan aku! Cummie, maafkan aku.”
“Maaf kenapa?” tanya Leeteuk dengan tegas.
“Aku yang membuat mereka tertinggal. Maafkan aku, aku sangat menyesal.”
“Omo! Ryeowook, tolong jelaskan aku!” bentak Leeteuk.
“Ya, tadi kubilang van yang akan membawa mereka parkir di taman depan KBS dan mereka mempercayaiku.”
Cummie sangat marah mendengarnya. Dia memegang bahu Ryeowook, matanya menatap Ryeowook yang tidak berani membalas tatapannya dengan tajam. “Oppa, kenapa kau lakukan itu pada dua sahabatku?!”
“Maafkan aku Cummie, aku punya alasan. Kau boleh marah padaku.”
“Apa alasannya? Jahat sekali kau oppa, aku tidak menyangka.”
Cummie melepas cengkeramannya, dia berlari menuju pintu keluar namun ditahan oleh Leeteuk. “Mau kemana?”
“Aku mau mencari sahabatku!”
“Cummie, tolong jangan mempersulit keadaan. Kau tidak tahu jalan, biar nanti kami akan mencari bersama-sama.”
Mendengar suara tangis Cummie, penjelasan Ryeowook, dan Leeteuk yang marah-marah membuat semua member menghampiri mereka. “Ada apa ini?” tanya Kyuhyun.
“Karu dan Febby tertinggal di taman depan KBS.”
Siwon dan Eunhyuk sangat kaget mendengarnya. Dia begitu khawatir dengan keadaan Febby. “Kenapa bisa tertinggal?” tanya Eunhyuk.
Cummie menunjuk Ryeowook dengan penuh kebencian. “Dia, Kim Ryeowook! Yang membuat kedua sahabatku tertinggal. Tentunya dengan sengaja.”
Yesung yang mendengar pernyataan Febby langsung menghampiri Ryeowook. “Apa yang kau lakukan?” tanya Yesung.
“Hyung, maafkan aku. Tadi aku terlalu emosi.”
“Astaga Ryeowook, aku tidak bisa menyelamatkanmu bila terjadi apa-apa dengan mereka berdua.”
Kyuhyun langsung ambil langkah dan membuka pintu dormitory. “Kyuhyun, mau kemana?” tanya Leeteuk.
“Aku akan mencari mereka berdua!” setelah menjawab pertanyaan Leeteuk, Kyuhyun kembali meneruskan langkahnya.
“Semuanya, ayo kita cari mereka ke taman depan KBS. Berdo’alah mereka belum meninggalkan taman itu. Dan kamu Ryeowook, aku kecewa padamu.” Kata Leeteuk.
***
Karu dan Febby berada di jalanan yang bagi mereka antah berantah. Mereka sangat kelaparan dan kehausan. Banyak yang menjual makanan di pinggir jalan namun mereka tidak memegang uang sama sekali. Lalu Karu teringat akan uang yang dimintanya dari Kyuhyun saat ingin membeli kepompong ulat sutera rebus.
“Febby, aku punya uang. Ayo kita beli makanan!”
Mereka berjalan menuju pedagang yang menjual udon . Karena mereka tidak bisa bahasa Korea sama sekali, mereka pun bekomunikasi dengan bahasa isyarat. Karu menunjukkan sejumlah uang pada penjual udon, lalu Karu menjentikan dua jarinya dan menunjuk sebuah minuman.
Penjual udon itu menggeleng, lalu dia menjentikan telunjuknya. Karu pun menyetujui saja keputusan penjual udon itu. “Uang ini hanya cukup untuk satu mangkuk dan satu minuman. Kita saling berbagi saja ya?”
“Ya, tidak apa-apa asalkan perutku tidak kosong sama sekali.”
Mereka duduk di tempat yang sudah disediakan sambil menunggu udon mereka. Beberapa menit kemudian, udon pun siap disajikan. Mereka makan berdua dan sambil tertawa riang. Ini adalah pengalaman pertama mereka. “Ryeowook jahat ya?” ujar Karu.
“Pasti dia punya alasan.”
“Ya, pasti dia punya alasan. Ayo dimakan mienya.”
Udon pun sudah habis dalam waktu yang singkat, mereka saling berbagi minum walau rasanya sangat kurang bila dinikmati sendiri pun. Di samping mereka, ada tiga orang pria mabuk berbicara yang tidak mereka mengerti. Namun, dari ekspresi wajah mereka sepertinya mereka sedang kesal.
Tidak disangka-sangka, salah satu pria itu menunjuk-nunjuk mereka. Sepertinya dia merasa terganggu karena mereka perhatikan. “Febby, ayo kita keluar dari sini. Pelan-pelan, tidak usah gerogi.”
Mereka berdiri pelan-pelan dan keluar dari tempat tersebut. Namun, mata ketiga pria itu masih mengawasi mereka. Pelan-pelan mereka juga ikut berdiri dan mengikuti mereka. Mungkin inilah waktunya mereka berlari. “Febby, lari!!”
Karu dan Febby berlari terbirit-birit. Saat mereka menoleh ke belakang, ternyata ketiga pria mabuk itu juga mengejar mereka. “Karu, aku sudah tidak kuat! Aku sangat takut!”
“Bertahanlah! Kita harus selamat, kita tidak boleh celaka di negeri orang.”
Mereka kembali berlari dengan cepat sampai ketiga pria itu sudah tidak terlihat lagi. Mereka mencari tempat yang terang dan cukup ramai. Akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di depan toko yang menjual banyak boneka.
Sambil meluruskan kakinya, mereka bercakap-cakap untuk melupakan lelah mereka. Tiba-tiba, maag Karu kambuh lagi. Dia memegangi perutnya tanpa sepengetahuan Febby. Karu tidak ingin Febby tambah khawatir karena kondisinya.
Astaga Ya Tuhan, perutku sakit sekali. Boneka kura-kura! Ya Tuhan, tolonglah aku. Karu, kau harus kuat kau tidak boleh pingsan dan merepotkan Febby. Sakit di perut Karu semakin lama semakin sakit tidak seperti biasanya. Habis makan langsung berlari cepat, mungkin itu yang membuat perutnya terasa sangat sakit.
“Karu, kamu kenapa? Wajahmu pucat sekali.”
“Mungkin karena habis berlari.” Katanya dengan senyum terpaksa.
“Kamu sangat lelah?”
“Ya, sangat lelah.”
Karu merasakan perutnya, setiap tarikan napasnya rasa sakit itu semakin bertambah. “Febby, kalau aku sakit aku tidak mau ke rumah sakit. Ingat kalau aku sangat membenci dokter?”
“Apa kau sakit?”
“Tidak aku tidak sakit, suatu saat kalau aku sakit dan tidak sadarkan diri aku tidak mau saat aku bangun aku sudah di rumah sakit. Aku akan marah selamanya padamu bila itu terjadi.”
“Iya Karu, aku berjanji.”
Malam sudah tiba, namun tidak ada yang menemukan mereka. Harapan itu kini tinggal harapan.
***
Taksi yang ditumpangi Kyuhyun berputar arah setelah tahu kalau Karu dan Febby sudah tidak ada di taman depan KBS. Dia mengira-ngira arah yang akan Karu dan Febby lalui menuju jalan pulang.
Kyuhyun memberhentikan taksinya di depan penjual udon dan menanyakan Karu dan Febby. Penjual udon itu tahu para gadis yang dimaksudkan Kyuhyun lalu penjual udon itu menjelaskan kalau mereka dikejar oleh tiga orang pemabuk.
Kyuhyun sangat khawatir dengan penjelasan yang diberikan oleh bibi penjual udon itu. Dia buru-buru masuk ke dalam taksi lagi, namun dia menahannya sebentar untuk mendengar percakapan tiga orang pemabuk yang mungkin yang mengejar Karu dan Febby.
Benar, tiga orang pemabuk itu sedang membicarakan Karu dan Febby. Mereka sangat kesal karena Karu dan Febby bisa meloloskan diri dari mereka. Mendengar kabar baik itu, Kyuhyun segera masuk taksi.
***
Telapak tangannya mulai terasa dingin, pandangannya pun mulai kabur. Rasa sakit tak terbelanggu itu menggerogti tubuhnya. “Febby, aku—“
“Kenapa Karu?” tanya Febby dengan santai karena belum menyadari kalau sahabatnya sedang kesakitan.
Karu tidak meneruskan kata-katanya, untuk menjawab pertanyaan Febby pun Karu tidak kuat. Pandangannya benar-benar kabur, untuk menguasai dirinya sendiri pun sudah tidak bisa. Karu melihat ada sosok pria yang membuat jantungnya memompa namun Karu tidak sempat memastikan siapa pria itu.
***
Pandangan yang tidak begitu jelas dan agak buram kini menguasai diri Karu. Dilihatnya langit-langit dengan berwarna putih. Karu memegangi perutnya yang sudah membesar. Boneka kura-kura batinnya.
“Karu, kamu sudah sadar?” tanya Kyuhyun.
Kini penglihatannya sudah agak membaik. “Oppa?” katanya dengan suara serak.
“Tadi aku ingin membawamu ke rumah sakit, tapi Febby melarangnya. Dia menjelaskan semuanya dan baiklah aku yang menjadi doktermu.”
“Jam berapa ini?”
“Jam 12.”
“Ya ampun, bagaimana dengan Sungmin oppa, Febby, dan Cummie? Tidak adil mereka tidur di kasur lipat. Aku akan kembali ke kasur lipatku.” Karu hendak bangun, namun perutnya masih terasa sakit.
“Tidak apa-apa, tidurlah di sini. Mereka menginap di apartemen Siwon untuk malam ini. Ryeowook sangat menyesal dan minta maaf, apa kau memaafkannya?”
Karu bingung mau menjawab apa. “Ya, aku memaafkannya.”
“Baiklah, berarti tinggal Cummie yang belum memaafkannya.”
“Sejak tadi kau tidak tidur?” tanya Karu, dan Kyuhyun menggeleng sambil tersenyum. “Aku sudah berjanji pada Febby dan Cummie akan menjagamu. Sekarang, tidurlah lagi.”
Karu sangat ingin menangis dengan jawaban itu, entah apa yang hatinya sedang rasakan. Senang, terharu, atau sebentar lagi dia akan menangis karena perasaannya terhadap Kyuhyun semakin menjadi?
“Aku tidak bisa tidur karena kau tidak tidur.”
“Baiklah aku akan tidur di sini.” Kyuhyun menunjuk bed milik Sungmin yang terpisah setengah meter dari bednya yang ditempati Karu.
“Kalau begitu, aku akan tidur nyenyak malam ini. Terimakasih oppa.”
“Ya, sama-sama.”
Kyuhyun bergegas untuk merebahkan dirinya di bed milik Sungmin sambil menghadap ke Karu. Mereka saling berpandangan, cukup lama. Mereka saling menebar senyum. “Kemarikan tanganmu.”
“Tanganku?” tanya Karu dan jawaban Kyuhyun adalah sebuah anggukan.
Karu memberikan tangannya pada Kyuhyun dan Kyuhyun menggenggam tangannya. “Tidurlah dengan nyenyak, jangan khawatirkan apapun karena aku akan selalu menjagamu. Bangunlah dengan perasaan bahagia besok pagi.” Ujar Kyuhyun.
***
Keesokan paginya, Ryeowook sudah sampai di depan apartemen Siwon. Dia ingin meminta maaf pada Cummie atas kesalahannya. “Hai Ryeowook, masuklah.” Ujar Siwon.
“Dimana Cummie?”
“Dia di dapurku sedang membuat sarapan. Hanya Cummie kah yang kau tanyakan? Tidak Febby yang masih tidur?” ledek Siwon.
“Aku sedang tidak ingin bercanda Siwon.”
“Baiklah Wookie, jangan marah begitu.”
“Aku tidak marah kok! Aku mau menghampiri Cummie dulu ya?”
“Yes, please.”
Siwon kembali minum esspreso dan kembali membaca koran berbahasa Inggrisnya. Ryeowook menghampiri Cummie. “Oppa?” ujar Cummie merasa terganggu.
“Cummie, kau masih belum memaafkanku?” tanya Ryeowook.
“Kenapa meminta maaf padaku? Kau tidak bersalah apa-apa padaku.”
“Baiklah aku meminta maaf atas kedua sahabatmu. Mereka sudah memaafkanku, namun kamu belum.”
“Memangnya penting ya?”
“Cummie, aku menyukaimu.”
Cummie langsung berhenti memotong sosis. Dia menatap Ryeowook dalam-dalam, tidak mengerti dengan apa yang dimaksudkannya. “Maksudmu apa? Aku tidak mengerti.”
“Hal sepele. Saat aku ingin mencoba dekat denganmu, mereka berdua selalu mengganggu. Aku kesal, dan aku berniat mengerjai mereka. Tapi aku tahu itu bukanlah lelucon, ini bukan Negara kalian. Kalian tidak tahu apa-apa tentang Negara ini. Ya, itulah alasan kenapa aku membohongi mereka karena aku menyukaimu.”
“Kau mengorbankan kedua sahabatku karena perasaanmu terhadapku? Sungguh sangat egois.”
Cummie sebenarnya sangat menyesal dan terpaksa mengatakan hal itu, dia meninggalkan Ryeowook dan keluar dari apartemen Siwon. Dia mencari tempat untuk menyendiri.
“Hey Wookie, apa yang kau lakukan padanya? Dia menangis.”
Ryeowook tidak menjawab apa-apa dia hanya menunduk dan berjalan lurus keluar dari apartemen Siwon lalu pulang.
***
Siwon membuka semua pakaiannya, kini hanya boxer yang dikenakannya. Dia siap untuk mandi namun dia masih asyik menonton kartun kesayangannya di laptopnya. Pintu tempat Febby tidur terbuka.
Febby yang melihat Siwon telanjang dada dan memakai celana yang begitu pendek langsung berteriak. Siwon langsung berlari ke kamar mandi karena khawatir akan menakuti Febby. “Oh Siwon, kenapa lari? Tubuhmu bagus sekali.” gumam Febby.
***
Leeteuk berjalan menuju kamar Kyuhyun dan Sungmin sambil membawa segelas susu hangat dan bubur untuk Karu. Saat dia membuka pintu, Leeteuk menemukan Karu dan Kyuhyun yang masih tidur saling berpegangan tangan. Leeteuk langsung menutup kembali pintunya karena dia mengira kalau itu adalah sebuah privasi.
Namun Leeteuk membuka pintu kamar lagi, ternyata mereka tidak melakukan apapun. Mereka tidur di bed yang terpisah. Hatinya sangat iri melihat Kyuhyun yang bisa mendapatkan hati Karu. Kapan aku akan bertemu dengan gadis biasa yang memilihku? Batinnya. Leeteuk hanya menyikapi perasaannya dengan senyuman lalu menaruh susu dan bubur itu di meja.
“Tidur kalian sangat nyenyak. Kyuhyun, dan akhir-akhir ini aku jarang melihatmu bermain game. Apa Karu yang mengalihkan perhatianmu terhadap kekasihmu yang dulu?”
Kyuhyun tiba-tiba terbangun, dia melepaskan genggamannya kepada Karu. “Hyung, sejak kapan kau di sini?” Kyuhyun segera bangun dan menurunkan kakinya ke lantai.
“Baru saja.” Kata Leeteuk dengan gugup untuk menyembunyikan perasaannya. “Aku hanya membawakan susu dan bubur yang kubuat untuk Karu. Kalau dia sudah bangun, tolong disuapi.” Ujar Leeteuk sambil mengedipkan matanya dan berlalu.
Kyuhyun mengambil bubur yang sudah disediakan Leeteuk. “Wah, sepertinya enak.” Kyuhyun melihat Karu masih tertidur dengan pulas. Bibirnya menyunggingkan senyum bahagia. Kyuhyun pun turut bahagia melihatnya.
“Karu?” Kyuhyun menggoyangkan bahu Karu untuk membangunkannya.
Tidak butuh waktu yang lama Kyuhyun membangunkan Karu. Setelah terbangun, Karu menemukan Kyuhyun di hadapannya. Itu adalah hal yang paling membahagiakan seumur hidupnya. “Oppa, sudah bangun sejak kapan? Pasti wajahku sangat menggelikan saat tidur.”
“Aku baru saja bangun. Kau tidur sambil tersenyum. Ayo aku suapi bubur yang sudah Leeteuk buatkan.” Ujar Kyuhyun sambil menunjukkan sesendok buburnya.
Karu langsung duduk kemudian mengeluarkan boneka kura-kura milik Yesung dari dalam bajunya. “A—“ Kata Karu sambil membuka mulutnya lebar-lebar.
Kyuhyun memasukkan sesendok bubur ke dalam mulut Karu. Buburnya agak berbeda dengan bubur khas Indonesia. Tapi, rasanya begitu lezat seperti ada perasaan yang mengalir setiap detik mengolah bubur tersebut.
“Kau tidak makan?” tawar Karu.
“Aku kan tidak sedang sakit, kenapa aku makan bubur?”
“Tiap pagi aku sering sarapan bubur walaupun aku sedang tidak sakit. Ayolah kau makan biar adil. Kemarikan mangkuknya.” Karu merampas semangkuk bubur dari genggaman Kyuhyun dan menyuapi Kyuhyun.
***
Heechul menikmati es krim yang tadinya ingin diberikan untuk Karu dan Febby. “Hey Cinderella ! Kenapa pagi-pagi begini kau sudah makan es krim?” tanya Eunhyuk.
Ternyata Heechul sedang bersedih. “Hatiku sangat hancur, es krim ini sia-sia kubeli.” Jawabnya dengan air mata terurai.
“Memangnya kau mau membelikan untuk siapa? Dan kenapa kau jadi bersedih?”
“Setiap es krim ini meleleh di lidahku, pikiranku selalu terbayang bagaimana takutnya Karu dan Febby saat mereka berada di luar sana, dikejar-kejar oleh tiga orang pemabuk.”
Kesedihan yang dirasakan Heechul menular ke Eunhyuk. Eunhyuk langsung duduk mendekati Heechul dan mengambil sendok es krim yang dipegang Heechul dan memakannya. “Ya, kau benar. Pasti mereka sangat ketakutan. Apa yang dipikirkan Ryeowook hingga bisa berbuat hal seperti itu?”
Aku harus meminta maaf secara langsung pada Karu. Batin Ryeowook setelah mendengar yang dibicarakan Hechul dan Eunhyuk. Ryeowook berjalan menuju kamar Kyuhyun dan Sungmin dimana terdapat Karu di sana.
Namun di kamar itu, Ryeowook melihat Karu terlihat sudah sangat bahagia bersama Kyuhyun. Ryeowook mengetuk pintu kamar yang terbuka itu. “Oppa?” tanya Karu kaget.
“Bisakah kita bicara berdua?” tanya Ryeowook.
“Baiklah, aku akan keluar. Wookie, masuklah.” Ujar Kyuhyun.
Kyuhyun keluar dan mempersilahkan Ryeowook untuk masuk. Ryeowook melangkah dengan berat dan dia duduk di bed Sungmin. “Karu, apakah kau memaafkanku setelah kejadian kemarin?”
Karu tersenyum kemudian tertawa pelan. “Tenanglah oppa, aku sudah memaafkanmu walau yang kau perbuat kepadaku itu sudah terlalu melewati batas. Tapi aku yakin, pasti kamu punya alasan.”
“Ya, aku punya alasan kenapa aku melakukan hal tersebut. Itu karena aku menyukai Cummie.”
“Apa? Apa aku tidak salah dengar?”
“Tidak.”
“Lalu, apa hubungannya dengan kami?”
“Entahlah aku kerasukan apa. Hanya karena kau mengajak Cummie bermain dengan Heebum itu membuat aku gagal mengobrol dengan Cummie. Yang paling aku sesalkan sekarang, Cummie marah besar padaku.”
“Jelas saja dia marah padamu, tapi aku akan membantumu membuatnya tidak marah padamu. Minta maaflah.”
“Aku sudah melakukan itu.”
Mendengar jawaban Ryeowook, Karu berpikir sebentar. Memikirkan apa yang paling Cummie sukai dari seorang Ryeowook. “Kau masih punya seragam SMAmu?”
“Untuk apa?”
***
Ryeowook sudah mengenakan seragam SMAnya, Ryeowook sudah terlihat sangat rapih. “Apa kau memiliki kacamata? Seperti kacamata minus?”
“Umm, sepertinya punya. Tunggu sebentar.”
Ryeowook pergi ke kamarnya dan mengambil kacamata seperti yang Karu maksudkan. “Bagus, sekarang pakailah.” Ryeowook menuruti kata-kata Karu. “Apa ada hair spray?”
“Heechul pasti punya. Biar aku ambilkan.”
“Tunggu biar aku saja.”
Karu menuruni anak tangga dan cepat-cepat menghampiri Heechul. Member yang lain masih tidak mengerti mengapa sejak tadi Ryeowook dan Karu bulak-balik terus. “Apa kau sudah benar-benar sehat Karu?” tanya Kyuhyun khawatir.
“Tenang saja, ini semua karena kamu dan bubur yang Leeteuk oppa buatkan. Terimakasih oppa! Heechul oppa, aku mau pinjam hairspray.”
“Untuk apa?”
“Untuk Ryeowook.”
“Aku tidak mengerti.”
“Tolong pinjamkan saja oppa.” Kata Karu memelas.
“Baiklah, tunggu sebentar.”
***
“Taraaaaammmm!!”
Karu menunjukkan diri Ryeowook seperti di film attack on the pin up boy walaupun rambutnya terkesan sedikit memaksa. Semua member tertawa terbahak-bahak melihatnya. Semuanya tidak mengerti dengan apa rencana mereka berdua kecuali Yesung.
“Karu, kau cerdas sekali!” ujar Yesung.
“Kau mengerti?” tanya Heechul merasa iri.
“Tentu saja aku mengerti, katanya kau itu cerdas. Masa tidak mengerti rencana mereka berdua?” ledek Yesung.
“Woah, kenapa kau bisa cerdas sekali rabid dog ?”
Sementara Heechul dan Yesung sibuk bertengkar, Karu menarik Ryeowook untuk segera pergi dan tidak menonton mereka.
***
“Cepat minta maaf!” Karu mendorong Ryeowook ke Cummie yang hampir masuk ke dalam apartemen Siwon.
Ryeowook pun hampir mendekati Cummie. “Cummie ya!” panggil Ryeowook.
Cummie menoleh ke sumber suara. Ternyata adalah sosok Ryeowook yang sangat dia idolakan. Saat pertama kali Cummie mulai menyukai Ryeowook. Walaupun rambutnya terkesan memaksa. “Oppa?” Cummie begitu terharu dengan penampilan Ryeowook.
“Cummie, maafkan aku!” ujar Ryeowook dengan gaya selayaknya Ryeowook di attack on the pin up boy.
Cummie tertawa sambil menangis melihat perjuangan Ryeowook untuk mendapatkan maafnya. Kenapa oppa yang seperti itu padaku? Kan aku yang penggemar oppa. “Ya oppa, aku maafin kamu. Aku juga mau minta maaf karena marahku terlalu kelewatan.”
“Boleh gak, aku mengajakmu kencan?” tanya Ryeowook tanpa basa basi lagi, dia takut akan gagal untuk ke sekian kalinya.
“Dengan pakaian seperti ini?” tanya Cummie ragu-ragu. Ryeowook mengangguk, dan Cummie pun menyetujuinya. “Ayo!”
***
Karu senang melihat Cummie yang sudah mau memaafkan Ryeowook. Karu pun merasa kalau dirinya hebat sudah membuat Cummie mau memaafkan orang yang sudah membuatnya kesal. Padahal, setaunya Cummie itu sangat sulit untuk memaafkan seseorang bila kesal dengan orang tersebut.
“Tapi, lagi-lagi aku ditinggal. Mana aku belum mandi lagi! Aku masuk ke dalam saja ah!”
Karu melangkah dan masuk ke dalam apartemen Siwon. Karu sangat dikagetkan saat Febby dan Sungmin sedang asyik menonton otot-otot yang diperlihatkan Siwon. Karu tidak begitu kaget terhadap Febby karena hal itu wajar saja. Namun, Karu tidak menyangka kalau Sungmin pun sangat telaten memperhatikan otot-otot Siwon.
“Apa yang kalian lakukan?”
“Hei Karu! Lihat, kami sedang menonton otot-otot Siwon. Bagus sekali!” ujar Febby.
“Ayo bergabunglah Karu!” tawar Siwon. “Tadinya aku sempat hampir menyukai Febby, ternyata dia itu tidak ada anggun-anggunnya sama sekali. Aku kira dia anggun, ternyata dia itu sangat tomboy.”
“Apa? Kau sempat menyukai Febby? Untung tidak jadi suka, kau bisa pusing bila harus menjadi kekasihnya.”
“Karu, kau berisik sekali! Lebih baik bergabung dengan kami!” celetuk Sungmin.
“Oppa!” Karu memegangi wajah Sungmin karena percaya tidak percaya. “Kau tidak gay kan?”
“Tidak, aku hanya mempelajari bagaimana caranya membentuk otot seperti itu. Ototku masih kurang besar.”
“Kalau kau Febby, alasanmu apa?” ledek Karu.
“Kenapa kamu datang sih, mengganggu saja!”
“Oh ya, terimakasih ya sudah berjanji untuk tidak membawaku ke rumah sakit.”
“Kyuhyun sudah menceritakannya padamu?” kini perhatiannya beralih pada Karu.
“Semalam dia tidur di dekatku.” Bisik Karu.
“Apa?” Febby tampak sangat terkejut.
“Bukan seperti yang kau pikirkan. Dia tidur di bed Sungmin.”
“Oh, aku kira.”
***
Cummie dan Ryeowook duduk di pinggiran danau. Tidak ada orang yang mengenali Ryeowook dengan penampilan seperti itu. “Aku jadi gerogi dengan penampilan oppa yang seperti ini.”
“Kenapa gerogi?”
“Karena aku sangat menyukai diri oppa yang seperti ini.”
“Benarkah? Whoaa, aku sangat senang sekali. Kau itu memang sangat berbeda, Rata-rata para gadis menyukai diriku yang keren. Tapi kau malah menyukai diriku yang seperti ini.”
“Tapi tetap saja aku lebih menyukai diri oppa yang kemarin-kemarin.”
Ryeowook terlihat bingung. “Aku jadi tidak mengerti, maksudmu apa Cummie?”
“Aku sangat menyukai diri oppa yang seperti ini, tapi ini bukanlah diri oppa. Diri oppa yang kemarin itu yang paling membuatku suka. Bukan karena kerennya, tapi karena oppa itu baik.”
“Apakah aku pantas dibilang baik?”
“Karena oppa memiliki alasan dan aku menghargai alasan oppa. Oh ya oppa, aku ini sangat menyukai es krim. Jadi, tolong traktir aku es krim ya!”
***
Eunhyuk sangat bingung dengan perasaannya terhadap Febby, semenjak dia sering bertatap muka dengan Febby timbul perasaan aneh menggerogoti jiwanya. Eunhyuk pun mencari-cari Leeteuk tempat dia mencurahkan seluruh isi di hatinya.
“Hyung, aku mau bertanya.”
“Apa itu?”
“Sebenarnya aku ini suka tidak sih dengan Febby?”
Leeteuk jadi bingung ingin menjawab apa. “Loh? Kenapa pertanyaannya seperti itu?”
“Aku ini jadi merasa bersaing dengan Siwon, sepertinya Siwon menyukai Febby. Apakah itu namanya aku menyukai Febby?”
“Sepertinya itu bukanlah perasaan suka, itu hanya sikapmu saja yang tidak mau kalah dengan Siwon.”
“Eunhyuk!” teriak Donghae tiba-tiba yang entah sejak kapan datangnya.
“Aigoo! Donghae, kau kapan datang? Kenapa meneriakiku? Aku sangat kaget.”
“Eunhyuk, aku selalu mencurahkan isi hatiku, pikiranku, semuanya kepadamu. Tapi, kenapa kamu selalu melakukannya dengan hyung? Kau anggap apa aku selama ini?”
Eunhyuk jadi merasa tidak enak dengan Donghae. Eunhyuk menghampiri Donghae dan memeluknya. “Oh, aku sangat suka bila kau peluk seperti ini.” Ujar Donghae.
“Bukan maksudku tidak ingin bercerita padamu, Donghae. Kita ini kan satu keluarga, jadi kita bebas dong mau bercerita dengan siapa saja.” jelas Eunyhyuk sambil melepas pelukannya. “Aku punya lollipop, janji ya tidak marah denganku?”
Donghae menerima lollipop yang diberikan Eunhyuk. “Iya, aku tidak marah. Aku mau bercerita padamu.” Ujar Donghae.
“Ayo kita ke kamar!” Eunhyuk merangkul Donghae dan berjalan bersama menuju kamar melupakan Leeteuk.
“Eunhyuk, kau memperlakukan aku bagaikan habis manis sepah dibuang. Oh Karu!” Leeteuk langsung teringat akan Karu lagi. “Tahukah kamu? Aku tidak akan menikah bila tidak dengan ELF, dan menurutku kau adalah ELF yang tepat.” Leeteuk memukul-mukul kepalanya dengan tangannya dengan ringan. “Park Jungsu ! Apa yang kau pikirkan? Karu dan Kyuhyun itu saling mencintai!”
***
“Karu, kau bisa menangani ini?” tanya Febby saat mendengar apa yang dikatakan Leeteuk pada dirinya sendiri.
“Aku tidak menyangka kalau oppa menyukaiku. Astaga, Febby kita harus cepat-cepat kembali sebelum semuanya menjadi kacau karena kita.”
“Tapi Karu, perkataanmu tidak sepenuhnya benar. Aku tidak seberuntung kamu Karu, Leeteuk menyukaimu dan sepertinya Kyuhyun pun menyukaimu. Yesung adalah waktuku yang terbuang sia-sia. Bertahun-tahun aku menyukainya, hingga aku mencintainya.” Kata Febby sambil menunduk.
“Aku tidak ingin menjadi waktumu yang terbuang sia-sia.” Kata Yesung tiba-tiba yang tidak diketahui kapan datangnya dan sejak kapan mendengar pembicaraan mereka. “Terimakasih sudah menghabiskan waktu yang panjang untuk menyukaiku hingga mencintaiku. Agak tidak adil memang, tapi tiga hari ini waktuku habis untuk memikirkanmu.”
Febby tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Febby menampar wajah Karu dengan keras. “Aw! Febby apa-apaan sih?”
“Kamu marah, berarti aku tidak bermimpi.”
“Harusnya aku yang menamparmu!”
Yesung menjadi tertawa melihat tingkah polah Febby yang tidak masuk di akal. Karu memang benar, tapi itu membuatnya menjadi semakin suka dengan Febby. Gadis biasa itu memang lebih menyenangkan daripada artis.
“Febby, maukah kau menerimaku sebagai kekasih?” tanya Yesung sambil berlutut layaknya seorang pangeran yang melamar sang puteri.
“Mau! Apakah akan dipublikasikan?” tanyanya dengan wajah yang begitu polos.
“Pasti, nanti kalau kami konser super show 4 di Indonesia. Untuk sekarang ini, biarlah menjadi rahasia kita.”
Febby melompat-lompat sambil menggenggam tangan Yesung. Untuk menghargai rasa senang Febby, Yesung pun ikut lompat-lompat lalu dia memeluk Febby dan menggendongnya.
Karu sangat senang dengan apa yang sedang dilihatnya, namun ada satu masalah yang harus dia selesaikan yaitu Leeteuk. Dia tidak ingin kehadirannya di dorm SuJu meninggalkan bekas menyakitkan untuk siapapun.
Karu duduk di samping Leeteuk. Saat bokongnya sampai di sofa yang Leeteuk duduki, Karu teringat kalau terakhir dia mandi adalah sebelum berangkat ke KBS. Setelah itu dia dikejar-kejar tiga orang pemabuk dan tentu saja banyak peluh yang keluar dari dirinya. Karu mencium ketiaknya dan baunya sudah mulai kecut.
Karu pun kembali berdiri tanpa mengatakan sepatah katapun. Leeteuk menjadi bingung dengan apa yang Karu mau. Tanpa bertanya apapun, Leeteuk hanya bisa melihat kepergian Karu menuju kamar mandi.
Yesung dan Febby begitu ribut, mereka masih saja lompat-lompat sambil saling menggenggam tangan hingga mereka kehilangan keseimbangan dan hampiri menindihi Leeteuk. Leeteuk berteriak namun telat, Yesung dan Febby pun berhasil menindihi Leeteuk dengan tidak sengaja.
“Kalian!!!!!!!” Teriak Leeteuk terdengar sangat geram.
“Jangan berisik!!!” teriak Kyuhyun dari kejauhan. Leeteuk pun langsung terdiam. Dia sudah memaklumi sikap Kyuhyun yang seperti itu, dari semua member yang ada Kyuhyun adalah yang paling tidak sopan pada dirinya.
“Tolong kalian enyah dari tubuhku.” Kata Leeteuk terdengar sangat tersiksa.
Yesung mengedipkan matanya pada Febby dan mereka pun langsung berdiri tidak menindihi Leeteuk. “Hyung, hari ini kami resmi menjadi sepasang kekasih. Kalau kau mengisi radio, tolong umumkan kalau Yesung sudah memiliki kekasih, tapi tolong sembunyikan dulu siapa identitas kekasihku ini. Oke hyung?”
Leeteuk sangat terkejut dengan pengumuman itu. “Mw-mw-MWO ?! Kalian pacaran?”
“Ya, sejak tiga menit empat puluh sembilan detik yang lalu.” Jawab Febby dengan semangat.
Yesung menoleh ke wajah Febby. “Hey, memang iya?” tanyanya tidak percaya.
“Entahlah, kurang lebih seperti itu.”
Leeteuk langsung terbatuk-batuk melihat kenyataan ini. Dia bingung karena dia tidak pernah melihat Yesung dan Febby saling berdekatan. Kapan Yesung mulai jatuh cinta dengan gadis ini? Batin Leeteuk.
Leeteuk langsung berdiri dan meninggalkan mereka berdua sambil masih terbatuk-batuk. “Dasar orang tua yang aneh.” Gerutu Yesung.
“Hai oppa! Apakah kau akan menikahiku? Kita ini kan berbeda Negara.” Tanya Febby mencoba untuk genit tapi malah terlihat seorang gadis polos yang berusaha menjadi gadis dewasa.
“Itu bisa diatur.” Jawab Yesung sambil mengedipkan matanya.
***
“Jadi begitu yah?” tanya Donghae kepada Eunhyuk di kamar mereka.
“Iya, kau harus cepat-cepat menyatakan perasaanmu kepada Cummie. Ingat, ini adalah hari ke lima mereka di dorm kita. Lusa mereka pulang ke Indonesia.”
“Kau benar juga, tapi apakah dia juga menyukaiku? Aku takut dia hanya menganggapku sebagai sang idola.”
“Iya juga yah?” kata Eunhyuk jadi ikutan bingung.
Donghae langsung memukul kepala Eunhyuk. “Kau ini bagaimana sih?”
“Kau yang mempengaruhiku dengan kata-katamu, ‘aku takut dia hanya menganggapku sebagai sang idola’.” Eunhyuk tidak mau kalah dari Donghae dengan mengulang kata-kata Donghae dan berbicara layaknya Donghae.
“Haah, aku sangat menyesal menanyakan pendapatmu! Aku jadi bingung!”
“Kalau begitu kenapa kau bertanya padaku? Aku sedang asyik-asyik mengobrol dengan hyung malah kau ganggu! Dasar pengganggu!”
Mereka pun menjadi bertengkar. Satu sama lain tidak ada yang mau mengalah. “Apa kau bilang? Aku pengganggu??!!!” Donghae langsung berdiri ke tempat tidur lalu lompat ke tubuh Eunhyuk dan menindihinya. Memukuli bokong Eunhyuk hingga Eunhyuk pun merasa harus melawan.
“Dasar anak kecil!” celetuk Kyuhyun yang tidak sengaja melihat ulah mereka saat lewat di depan kamar mereka yang terbuka pintunya.
“Eunhyuk kau belum mandi yah?”
“Belum, dan aku malas mandi hari ini!”
“Baumu sangat khas!” hina Donghae.
***
Karu sudah selesai mandi, dia mencium ketiaknya sudah harum wanginya. Dia menghampiri tempat terakhir dia melihat Leeteuk, namun sudah tidak ada keberadaannya. Saat dia ingin mencari Leeteuk, Karu malah bertemu dengan Kyuhyun. “Oppa, apa kau melihat Teukie oppa?”
“Tidak, memangnya ada perlu apa?”
“Aa, hanya ada sedikit yang ingin dibicarakan.”
“Aku tidak melihatnya.”
“Oh, kalau begitu baiklah. Terimakasih ya.”
Menurut Kyuhyun, Karu sedang terlihat aneh. Kyuhyun pun curiga, dia mengikuti Karu tanpa ketahuan. Akhirnya Karu menemukan Leeteuk di dapur. Sepertinya Karu mengajak Leeteuk ke suatu tempat tanpa ingin ada seorangpun mengikuti mereka.
***
Ternyata tempat yang ingin mereka singgahi adalah taman Yeoido. Mereka duduk di dekat seorang nenek dan kakek yang sedang memakan bekal makan siangnya. Kyuhyun mengamati mereka dari kejauhan, dari balik pohon besar di taman tersebut. Yang terlihat dari dirinya adalah punggung mereka berdua. Ah, tidak terdengar. Aku bisa memastikan apa yang mereka bicarakan walau tidak mendengarnya.
***
“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Leeteuk sambil memeluk lututnya.
“Aku ingin berterimakasih, bubur yang oppa buatkan untukku sangat enak rasanya.”
Leeteuk mengusap-usap kepala Karu dengan gemas. “Hanya itu yang ingin kau katakan? Itu bisa kau katakan di dorm.”
“Tidak, tidak hanya itu. Oppa, apakah kehadiran kami terutama aku di sini meninggalkan sesuatu yang menyakitkan di hati oppa?”
“Kenapa kau menanyakan itu?”
“Karena aku tidak ingin kemunculanku meninggalkan bekas yang menyakitkan. Aku ingin kenangan tentangku adalah sebuah kenangan yang bahagia.”
“Kamu akan menjadi kenangan yang paling membahagiakan untukku.” Jawab Leeteuk dengan pandangan lurus ke depan.
Karu melihat Leeteuk, dia menangkap sebuah kebohongan dari mata Leeteuk. “Oppa, apa oppa menyukaiku?”
Leeteuk menoleh ke arah Karu. “Apakah aku ini orang yang sangat buruk dalam menyembunyikan perasaan?”
“Ya, kau adalah orang yang buruk.” Karu tidak tahan dengan perasaan sakit yang dirasakan Leeteuk, hatinya ikut merasakan. “Oppa, tolong berhenti menyukaiku sebagai seorang wanita.” Pinta Karu dengan air mata berlinang di matanya.
“Aku menyukaimu seperti aku menyukai noona ku. Tapi kamu adalah adikku.” Jawab Leeteuk. Air matanya sudah mengalir deras.
Karu melihat air mata yang tumpah dari mata indah Leeteuk untuknya. “Lalu kenapa oppa menangis?”
“Karena aku menyukaimu sebagai seorang adik yang amat kucintai. Entah sejak kapan perasaan itu berevolusi begitu cepat. Jadi tolong jangan paksa aku untuk tidak menyukaimu sebagai seorang wanita.”
Karu memeluk Leeteuk, air matanya tumpah di baju Leeteuk. Tidak sedikit yang masuk melalui celah bajunya dan mengenai kulitnya. Rasanya begitu hangat dan menyakitkan. “Oppa aku mohon.”
“Karu, kenapa kau melarangku? Tenang saja, aku tidak akan memaksamu untuk juga menyukaiku. Aku tahu perasaanmu hanya untuk Kyuhyun.”
“Terimakasih oppa, terimakasih karena kau memahamiku, karena kau sudah membuat Kyuhyun menyukaiku.”
“Iya, tapi asal kamu tahu Karu. Aku belum melakukan apa-apa untuk membuat Kyuhyun menyukaimu. Dia juga menyukaimu.”
“Benarkah itu?”
***
Kyuhyun sangat kesal melihat mereka berdua berpelukan. “Apakah perasaanmu sudah beralih pada hyung?”
Kyuhyun masih mengamati mereka dari kejauhan, dan dia melihat Ryeowook dan Cummie menghampiri Karu dan Leeteuk. Mereka terlihat seperti sedang meledek Karu dan Leeteuk, sehingga mereka saling melepas pelukan. Kyuhyun pergi, pemandangan itu terlalu menyakitkan untuknya.
***
“Oh ya ampun hyung, maafkan aku. Aku tidak tahu kalau seperti ini nyatanya. Aku kira kalian saling mencintai.” Ujar Ryeowook sangat menyesal.
“Ya, tidak apa-apa. Karu, kamu kenapa?” tanya Leeteuk melihat Karu tampak sangat khawatir dan seperti sedang memastikan sesuatu.
Ternyata, Karu melihat Kyuhyun yang berjalan menjauh dari mereka. Sebentar Kyuhyun menoleh ke belakang, walau dari kejauhan Karu yakin mata mereka beradu namun Kyuhyun membuang tatapan itu dengan marah dan kembali berjalan lurus.
Tanpa menjawab pertanyaan Leeteuk, Karu bangun dari duduknya dan berusaha mengejar Kyuhyun. Karu berlari secepat mungkin hingga dia tersandung dan jatuh. Lututnya terluka cukup parah. Leeteuk, Ryeowook, dan Cummie hendak melangkah untuk membantu Karu namun diurungkan karena Karu kembali bangkit dan berlari seperti tidak terjadi apa-apa.
Aku tidak boleh kehilangan Kyuhyun! Batin Karu. Karu terus berlari mengejar langkah Kyuhyun yang cukup jauh dari dirinya. Sedikit lagi. Lututnya terasa sangat kaku karena darah yang keluar cukup banyak. Karu berhenti sebentar dan melihat lututnya, ternyata ada potongan kaleng masuk ke dalam lututnya. “Aaaa!” Karu berteriak setelah mengetahui apa yang terjadi.
“Oppa!” Karu terus mengejar Kyuhyun walau lututnya terasa sangat menyakitkan. Kyuhyun menoleh ke Karu dan jarak mereka kini hanya beberapa meter. Karu sudah tersenyum pada Kyuhyun namun Kyuhyun malah masuk ke dalam taksi. “Oppa, tidakkah kau mendengarku?”
Karu beringsuk jatuh ke tanah sambil berteriak kesakitan. Karu melihat lututnya kembali, potongan kaleng yang cukup panjang. Semakin melihat potongan kaleng menguncap di kakinya, rasa sakit itu semakin terasa.
“Karu!” teriak Leeteuk.
Leeteuk melihat Karu terluka, dia ingin sekali menolong Karu. Saat dia hampir sampai pada Karu yang sedang kesakitan, sebuah taksi berjalan mundur lalu menepi di dekat Karu dan keluarlah seorang Kyuhyun yang tadi sudah meninggalkan Karu.
Langkah Leeteuk langsung terhenti setelah melihat Kyuhyun menggendong Karu dan memasukkannya ke dalam taksi. “Oppa, sabar ya?” ujar Cummie.
Leeteuk hanya mengangguk dengan napas terengah-engah. Wajahnya terlihat sekali putus asa. “Hyung, aku menghawatirkan persaanmu.”
Leeteuk tersenyum. Dia tidak ingin melihat dongsaengnya menghawatirkan dirinya. “Khawatirkan keadaan Karu. Kita tidak tahu apa yang membuat Karu begitu kesakitan, sebaiknya kau telepon Kyuhyun dan tanyakan ke rumah sakit mana dia membawa Karu.”
***
Karu terisak karena sakitnya. Wajahnya sudah memucat karena darah keluar begitu banyak. Dia tahu kalau dia akan dibawa ke rumah sakit, dan Karu tidak menginginkan itu. “Oppa, aku tidak mau ke rumah sakit.” Keluh Karu.
“Apa kau mau kehilangan kakimu?”
“Oppa?”
Kyuhyun adalah orang pertama yang berhasil membawa Karu pergi ke rumah sakit setelah Karu kehilangan nenek tersayangnya 7 tahun yang lalu. Gambaran itu terlihat sangat jelas.
Nenek Karu di bawa ke dalam UGD dengan darah berlumuran dimana-mana. Selang sudah menempel di hidung nenek Karu. Kelihatannya sangat menyakitkan, tapi nenek Karu masih bisa tersenyum pada Karu. “Bu, cucu Ibu tidak bisa dibawa masuk ke dalam.” Ujar salah satu perawat.
“Biarlah dia masuk, aku ingin ditemani oleh cucuku satu-satunya selagi aku hidup.”
Dokter yang menangani nenek Karu pun menganggukan kepalanya kepada sang perawat yang tidak mengizinkan Karu masuk. Karu pun masuk ke dalam dan menyaksikan neneknya dijemput oleh malaikat.
“Nenek!” teriak Karu. “Nenek jangan meninggal! Aku janji tidak akan bermain di jalan lagi, aku janji akan merusak truk yang menabrak nenek.”
Darah dan air mata mengalir bersamaan dari mata sang nenek. “Karu, bahagialah. Jangan pernah menyesali apa yang sudah nenek perbuat untuk kamu. Berjanjilah, untuk tidak pernah menyakiti orang lain. Jadikan dirimu sebagai bekas terindah untuk setiap orang. Karu, jangan menangis karena nenek!”
Nenek Karu pun menutup mata setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya. Dokter dan perawat tidak bisa berbuat apa-apa, sang perawat menutup wajah nenek Karu dengan kain putih.
“Nenek! Nenek!”
Karu sudah kehilangan banyak darah dari lututnya. Kyuhyun sangat khawatir dengan kondisi Karu. “Karu, bertahanlah.” Mata Karu sudah menutup. Wajahnya sangat pucat.
Akhirnya sampailah mereka di Seoul Hospital. Kyuhyun menggendong Karu masuk ke rumah sakit. Perawat bertindak cekatan setelah melihat kedatangan mereka.
***
Semua member Super Junior, Febby, dan Cummie datang ke Seoul Hospital untuk melihat keadaan Karu. Mereka semua lupa menyamar untuk menghindari fans yang bisa saja meminta mereka foto bersama di keadaan seperti ini.
“Oppa, Karu kenapa?” tanya Febby sambil menangis.
“Tadi dia terjatuh dan ada potongan kaleng menuncap di lututnya. Sekarang dokter sedang menanganinya. Dia sedang operasi.” Jawab Kyuhyun.
Leeteuk menyeret Kyuhyun menjauh dari yang lainnya. “Kyuhyun, semua ini salahmu!”
Kyuhyun hanya menunduk, sebelum Leeteuk memberitahu kalau semua ini salahnya pun Kyuhyun sudah tahu kalau ini adalah kesalahannya yang tidak mau berhenti saat Karu mengejarnya. “Kenapa kau diam? Kyuhyun, tahukah kau? Karu itu mencintaimu! Tidak sadar? Cinta bukan karena dia adalah penggemar yang menggilaimu, tapi seorang gadis yang menyukai seorang pria.”
“Lalu dia pun mencintai hyung. Apa itu cinta seorang gadis kepada seorang pria?”
Leeteuk tidak habis pikir dengan Kyuhyun, dia tersenyum kesal. “Kyuhyun, hari ini aku baru saja ditolak habis-habisan oleh Karu karena dia memilihmu! Kenapa kamu bodoh sekali?”
“Apa maksudmu?” tanya Kyuhyun bingung. “Lalu kenapa kalian berpelukan?”
“Oh ternyata karena itu? Karena itu? Aku kira kau lebih dewasa dariku, ternyata kau hanya dewasa di depan Sungmin ya? Asal kau tahu Cho Kyuhyun! Karu tidak ingin dirinya menjadi kenangan yang menyakitkan untuk diriku! Tahukah kalau dirinya sangat tersiksa? Tersiksa karena dua orang yang dulunya teramat berharga dan tinggi untuknya mencintai dia sekaligus. Tahukah kamu bagaimana sulitnya cara dia memilih dan menolaknya?”
Kyuhyun benar-benar menyesali tindakan bodohnya setelah mendengar penjelasan Leeteuk. Mulutnya menganga. Air mata mengalir dengan deras walau isak tangis tidak terdengar. Kyuhyun berlutut, dia menangis di tempat sambil menyembunyikan wajah di lututnya.
Sebentar Kyuhyun memukuli kepalanya sambil mengucapkan sumpah serapah. Leeteuk, sebagai seorang hyung tidak boleh hanya bisa memarahi dongsaengnya saja. Leeteuk ikut berlutut dan merangkul Kyuhyun. “Maafkan aku.” Kata Leeteuk.
Kyuhyun menggeleng. “Tidak hyung, kau tidak salah.”
“Oppa.” Terdengar suara serak Cummie yang menahan tangis. Kyuhyun dan Leeteuk langsung menoleh ke sumber suara. “Karu koma. Dia kehilangan banyak darah.”
Warna-warni yang cerah dilihat Kyuhyun kini perlahan memudar menjadi bayangan gelap yang sangat memusingkan. Kyuhyun tidak sadarkan diri karena dia sangat menyesali perbuatannya.
***
“Oppa, oppa!” suara lembut itu terasa seperti memeluk hati Kyuhyun dengan hangat.
Suara yang begitu dirindukan kehadirannya. Suara yang menariknya dari tidur nyenyak penuh kegelisahan. “Karu?” kata pertama itu keluar dari mulut Kyuhyun.
“Ya, oppa. Ini aku.” Jawab Karu.
Kyuhyun langsung terbangun, dia menoleh ke sampingnya ada Karu yang terbaring lemah namun kini wajahnya lebih berwarna. “Karu, kamu sudah bangun?”
“Maaf, aku sudah membuatmu khawatir. Terimakasih sudah menemaniku tidur dua hari ini.”
“Dua hari?”
“Ya, aku koma selama dua hari dan kau pingsan selama dua hari. Tapi aku bangun duluan.” Jelas Karu.
“Syukurlah kau sudah bangun!” ujar Siwon, “Dua malam berturut-turut aku selalu ke gereja dan mendoakan kalian.” Tambahnya.
Kyuhyun baru sadar kalau yang lain ada di ruangan Karu dan Kyuhyun dirawat. “Sejak kapan kalian ada disini?” tanya Kyuhyun kaget.
“Sejak tadi pagi, dan sekarang sudah malam. Sejak tadi sore, Karu selalu memanggilmu ‘oppa—oppa!’ tahu tidak?” Sambar Donghae.
“Kyuhyun, ungkapkanlah persaanmu terhadap Karu. Karu, ungkapkanlah perasaanmu kepada Kyuhyun. Kalian memiliki perasaan yang sama.” ujar Leeteuk.
Karu tersenyum pada Leeteuk, dia sangat bangga memiliki oppa seperti Leeteuk begitu pula Kyuhyun, baginya Leeteuk benar-benar leader Super Junior yang sangat bijaksana.
“Kalian ini lama sekali basa-basinya. Baiklah, biar aku duluan!” Donghae berdiri lalu dia berlutut di depan Cummie. Ryeowook yang melihatnya langsung ikut berdiri. “Cummie, aku mencintaimu. Apakah kamu memiliki perasaan yang sama seperti yang kurasakan?”
Cummie sangat tidak menduga pernyataan mendadak Donghae. “Oppa, aku juga mencintai oppa!” jawab Cummie dengan cepat dan malu-malu.
Ryeowook sedih sekali mendengar keputusan Cummie. Dia kembali duduk karena tidak ada yang bisa dia lakukan lagi. Yesung sangat mengerti perasaan Ryeowook, Yesung pun berniat menggenggam tangan Ryeowook untuk menenangkan perasaannya. “Kenapa kamu menggenggam tanganku?” tanya Sungmin dengan tatapan jijik kepada Yesung.
Yesung langsung menoleh ke tangan yang sedang digenggamnya, tepatnya sebelah kiri. Ternyata milik Sungmin, Yesung menoleh ke sebelah kanan. Ternyata Ryeowook ada di sebelah kanannya. “Dongsaeng, kamu jangan sedih ya?”
“Iya, mungkin perasaanku bisa beralih ke Febby.”
Yesung memukul kepala Ryeowook. “Enak saja! Kau belum tahu ya? Kalau Febby itu sudah menjadi milikku?” Yesung marah-marah pada Ryeowook.
“Apa?!” teriak Siwon dan Eunhyuk.
“Kenapa? Ada masalah?” tanya Yesung kepada Siwon dan Eunhyuk dengan mata menatap lekat ke bibir mereka.
Siwon dan Eunhyuk langsung ketakutan. Mereka langsung menggeleng. “Tidak apa-apa.” Jawab mereka berbarengan.
“Cepat, aku ingin melihat kalian saling mengucap cinta!” keluh Heechul yang tampak sudah tidak sabar.
Shindong pun begitu, dia bersandar di dinding dengan wajah sangat terlihat kebosanan.
“Apa kau mau menggantikanku hyung?” tanya Kyuhyun bercanda.
“Oh, boleh dengan senang hati!” jawab Heechul sambil berdiri dari duduknya.
Kyuhyun tampak menyesali perkataannya. “Janganlah hyung! Aku hanya bercanda.”
“Kalau begitu cepatlah!”
“Karu, ini memang terdengar aneh. Tapi aku mencintaimu.” Ujar Kyuhyun.
“Mungkin ini juga terdengar sangat aneh. Dulu aku hanya menyukaimu. Ternyata seperti ini rasanya jatuh cinta kepada Cho Kyuhyun.”
Semua bertepuk tangan mendengar pernyataan mereka yang terkesan malu-malu. “Cium! Cium! Cium!” ujar Febby mengompori semuanya agar Karu dan Kyuhyun berciuman.
“Febby! Kau ini apa-apaan sih?” kata Karu malu-malu.
“Tapi kasur kita terpisah begini, cukup jauh lagi. Bagaimana kita bisa berciuman?” keluh Kyuhyun. Kalimat yang dilontarkan Kyuhyun sangat tidak Karu duga-duga.
“Oppa!” teriak Karu.
***
"Yesung sudah memiliki seorang kekasih. Kabarnya, kekasihnya baru berusia 18 tahun. Woww, perbedaan yang sangat jauh ya? Bagaimana ceritanya? Siapakah gadis beruntung itu?” ujar Leeteuk dalam Kiss the radio.
“Begitu pula dengan Kyuhyun dan Donghae. Mereka memiliki sudah kekasih. Parahnya, kekasih mereka baru berusia 17 tahun. Apakah mereka suka dengan gadis-gadis muda? Siapa mereka? Kapan kita akan mengetahui para gadis beruntung itu?” tambah Eunhyuk.
“Mereka gadis beruntung, atau Yesung, Kyuhyun, dan Donghae adalah para pria beruntung? Sepertinya pria seperti aku dan Ryeowook masih belum beruntung.” Kata Leeteuk sambil bergurau yang disambut dengan tawa Eunhyuk.
“Kamu tidak boleh curhat di sini hyung.” Ledek Eunhyuk.
***
Konser Super Show kini benar-benar terjadi di Indonesia. Inilah waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh para ELF akibat rasa penasaran mereka akan kekasih Kyuhyun, Yesung, dan Donghae. Rekasi mereka macam-macam, ada yang senang namun ada juga yang menangis.
Yang senang semakin ngefans pada mereka, dan yang sedih pun semakin ngefans pula dengan mereka. Lighstick berwarna biru savir pun memenuhi tribune di istora senayan. “Annyeong haseo Indonesia!” kata Kyuhyun.
Salam itu disambut oleh antusiasme fans yang histeris. “Aku, Yesung, dan Donghae akan mengabarkan siapa kekasih kami! Aku berharap itulah yang kalian tunggu-tunggu!” tambah Kyuhyun.
Sorak sorai pun terdengar sudah tidak sabar. Karu, Febby, dan Cummie keluar dari belakang panggung menghampiri mereka bertiga dan merangkul mereka. “Perkenalkan, Karu! Dia adalah kekasihku, dia berasal dari Indonesia.” Ujar Kyuhyun dengan bahsa Indonesia.
“Perkenalkan, Febby! Dia adalah bidadariku, dia berasal dari Indonesia.”
“Perkenalkan, Cummie! Dia adalah istri masa depanku, dia berasal dari Indonesia.”
Begitu pula dengan Yesung dan Donghae mereka mengumumkannya menggunakan bahasa Indonesia.
Para penonton bersorak sorai kesenangan. Tanggapan mereka sangat positif apalagi Karu, Febby, dan Cummie berasal dari Indonesia. Tiba-tiba, Ryeowook datang menghampiri mereka berenam. Dengan Heechul yang berusaha menahannya namun tidak berhasil. “Padahal kalau Cummie memilihku, kita K.R.Y  akan menciptakan lagu romantic ballad untuk kalian.” Ujar Ryeowook dengan bergurau.
Penonton pun tertawa mendengar celetukan Ryeowook ditambah acting sedih Ryeowook. Ungkapan sebenarnya yang dirasakan Ryeowook menjadi hiburan bagi yang menontonnya. Ya, begitulah super show. Selalu menghibur siapapun yang menontonnya.
***
“Yaudah, nanti konser kimchinya aku yang belikan tiketnya. Kelas VIP!” Ujar Wicak.
Mereka bertiga seperti baru bangun dari tidur yang sangat panjang. “Wicak! Bawa kami ke bandara sekarang!” perintah Karu.
“Ya Tuhan, padahal itu sudah indah sekali. Ternyata hanya khayalanku.” Keluh Febby.
“Aku juga menghayal yang sama. Seharusnya kita sekarang ada di panggung super show 4.” Sahut Cummie.
_THE END_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar