Minggu, 21 Oktober 2012

Nilai dan Kepuasan Kerja

Nilai merupakan sebuah kumpulan dari keyakinan, perilaku, pribadi, dan sikap. Keyakinan yaitu kumpulan sebuah sikap yang konsisten, dimana seseorang menilai baik atau tidaknya  sesuatu kemudian diujikan di dalam diri dan lingkungannya. 
Sementara perilaku (menurut saya) adalah sebuah tindakan seseorang yang mencerminkan kepribadian orang tersebut dan  pribadi adalah orang itu sendiri—orang yang memiliki sebuah  keyakinan akan suatu hal sehingga semuanya menjadi sebuah  nilai. Sikap menurut Robbin adalah pernyataan evaluatif, baik  yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap suatu  objek, individu, atau peristiwa. Komponen utama dari sebuah  sikap ada tiga, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, 
dan komponen perilaku.
- komponen kognitif adalah sebuah keyakinan seseorang 
terhadap sesuatu. Saya akan mencoba untuk membuat sebuah 
contoh: seseorang yang memiliki keyakinan bahwa tidak ada 
yang namanya "genk" dalam hidup. Berteman dengan siapa saja 
karena semua manusia diciptakan sama.
- komponen afektif adalah perasaan dari sebuah sikap. Saya 
akan mencoba untuk membuat sebuah contoh, "saya tidak suka 
gadis itu karena dia hanya bermain berkelompok saja."
- komponen perilaku adalah sebuah akhir dari yang telah 
diproses dalam komponen kognitif dan afektif. Sebuah sikap 
merujuk paa suatu maksud untuk berperilaku dalam cara 
tertentu terhadap seseroang atau sesuatu. Jadi, dari 
contoh-contoh di atas si "saya" memilih untuk tidak mencoba 
berteman dengan "gadis itu" karena menurutnya percuma, "gadis 
itu" hanya ingin berteman dengan teman sekelompoknya saja.

Bicara tentang nilai, di tengah pembahasan tentang nilai  kelas membicarakan tentang lokalisasi prostitusi. Bicara  tentang prostitusi itu benar atau tidak, saya cukup bingung  dengan permasalahan ini. Mungkin saya akan menjawab "benar"  dan juga "tidak benar". Saya memiliki alasan dari kedua  jawaban tersebut. Alasan saya menjawab benar, setidaknya  dengan adanya prostitusi (seharusnya) kejahatan sexual bisa  teratasi. Namun nyatanya tidak, walau sudah ada seseorang  yang memiliki "pekerjaan" tersebut, kejahatan sexual masih  terjadi dimana-mana. Ironis sekali. Alasan saya menjawab  tidak benar karena prostitusi melanggar norma agama walau  dalam agama, itu sudah urusan individu dengan Tuhannya. Saya  mendengar ada yang menjawab tidak benar karena akan menyebarkan virus HIV. Menurut saya, orang yang bekerja dalam  "pelacuran" lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan  "miliknya" karena mereka ingin memberikan yang terbaik kepada  "pelanggannya". Virus HIV itu terjadi karena pergaulan bebas  (yang dilakukan bukan dengan pelacur, bisa saja dengan teman  sepergaulan) bukan karena prostitusi (walau mungkin ada juga  dari hal tersebut). Kembali bicara pada lokalisasi prostitusi  hal tersebut merupakan ide yang cukup baik karena menurut saya dengan  adanya lokalisasi, orang-orang yang tidak setuju  dengan  adanya prostitusi tidak akan terganggu.

Nilai juga berhubungan dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja menurut Robbin adalah sebagai suatu perasaan  positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari  sebuah evaluasi karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat  kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif  tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak  puas memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang 
pekerjaan tersebut.

Kepuasan kerja terjadi karena tiga faktor, diantaranya sesuai  dengan kepribadian, merupakan pilihan yang disukai, dan  merupakan hal yang terbaik. Puas bila dihubungkan dengan sebuah pekerjaan terdiri dari  dua macam, pertama adalah keterlibatan kerja yaitu ditunjuk  untuk melakukan sebuah pekerjaan dan menjalaninya dengan  senang hati. Kedua adalah sebuah komitmen (perjanjian) dan  komitmen tersebut kita sukai.

Dalam hal pekerjaan, kita sering mendengar kata Loyalitas.  Pada umumnya orang-orang mendefinisikan loyalitas merupakan  sebuah kesetiaan. Dalam dunia kerja, kesetiaan datang karena  beberapa hal, diantaranya:
1. Suka; orang tersebut suka dengan pekerjaan yang  dijalaninya sehingga dia dengan sepenuh hati mengabdikan  dirinya dalam pekerjaan tersebut.
2. Penghargaan/bangga; seseorang memiliki rasa kebanggan  tersendiri dalam melakukan pekerjaan tersebut. Sebagai contoh  adalah abdi dalam di keraton-keraton. Semakin loyal mereka,  semakin bangga mereka karena menjadi seorang abdi adalah  sebuah kebanggan.
3. Stuck on one job; yaitu dimana seseorang tidak dapat  pindah ke pekerjaan lain karena hanya pekerjaan tersebut yang  bisa dia kerjakan. Orang tersebut tidak memiliki kemampuan  lain, walau dia tidak begitu atau tidak menyukai pekerjaan  yang dia lakukan saat ini dia tetap setia terhadap pekerjaan  tersebut karena tidak ada pilihan lain.

Jadi, kesimpulannya adalah nilai terdiri dari tiga faktor diantaranya terminal, instrumental, dan budaya. Terminal adalah tujuan dari suatu nilai tersebut, instrumentar adalah cara mencapai tujuan yang sudah direncanakan dan budaya adalah hal-hal yang mempengaruhi tujuan dan cara untuk mencapainya tersebut. Dalam kepuasan kerja, hal yang terbaik adalah terminal (tujuan) seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar